batampos – Pemenang French Open dan Wimbledon tahun ini, Carlos Alcaraz harus tersingkir di putaran kedua US Open 2024. Bermain di Stadion Arthur Ashe, New York, pada Kamis malam (29/8) waktu setempat, dirinya harus kalah oleh Botic van de Zandschulp.
Petenis asal Belanda itu mengalahkan Carlos Alcaraz dengan skor 6-1, 7-5, 6-4. Hal tersebut membuat rekor 15 pertandingan Grand Slam tanpa kekalahan milik petenis asal Spanyol itu berakhir.
Carlos Alcaraz mengatakan bahwa ketenangan menjadi kunci permainan tenis agar pertandingan berjalan dengan baik.
“Hari ini saya bermain melawannya dan juga diri sendiri terutama pikiran saya. Banyak emosi yang tidak dapat saya kendalikan,” ucap petenis kelahiran 2003 itu yang dilansir AP News, Sabtu (31/8).
Di ajang US Open, Alcaraz mempunyai rekor 16-2 dan tidak pernah kalah sebelum perempat final dalam tiga penampilan sebelumnya. Kali terakhir petenis 21 tahun itu kalah di putaran kedua adalah saat Wimbledon tahun 2021.
Semenjak menjadi juara French Open bulan Juni lalu, dilanjutkan dengan gelar Wimbledon bulan Juli dan awal Agustus meraih medali perak di Olimpiade, Alcaraz menyebutnya sebagai jadwal yang padat.
“Mungkin saya datang kesini dengan energi yang kurang maksimal. Tapi saya tidak ingin menjadikannya sebagai sebuah alasan,” katanya usai pertandingan.
Sementara, van de Zandschulp masih belum percaya bisa mengalahkan petenis unggulan ketiga di ajang US Open kali ini. “Sebenarnya, saya agak kehilangan kata-kata. Ini malam yang luar biasa,” ujar petenis peringkat ke-74 dunia itu.
“Tentu saja saya merasa gugup. Tetapi jika ingin mengalahkan salah satu yang terbaik, Anda harus tetap tenang,” kata van de Zandschulp. Di babak ketiga, dia akan melawan Jack Draper asal Inggris, Sabtu (31/8) .
Sepanjang kariernya, van de Zandschulp hanya sekali mencapai babak perempat final. Yakni saat US Open 2021. Pada awal musim ini, ia hanya menang 11-18 dan belum pernah menang berturut-turut di ajang tingkat tur. (*)