Senin, 25 November 2024

Capaian Buruk, Liverpool Merasa Tak Berada di Jalur Juara

Berita Terkait

Gelandang Liverpool Thiago Alcantara (dua dari kanan) melanggar Gabriel Jesus (kanan). Pelanggaran itu berbuah hukuman penalti. (IAN KINGTON/AFP PHOTO )

batampos – Musim 2015–2016 selama ini dicap sebagai musim terburuk Liverpool FC selama ditukangi Jurgen Klopp.

Kala itu mereka finis di posisi kedelapan. Tetapi, musim ini Liverpool bisa menorehkan capaian yang lebih buruk.

Bagaimana tidak, kekalahan 2-3 oleh Arsenal pada matchweek kesepuluh Premier League kemarin dini hari membuat The Reds terdampar di posisi ke-10 dengan poin 10.

Situasi tersebut membuat harapan LFC untuk kampiun Premier League bisa diibaratkan telah usai.

Ya, meski masih tersisa 30 laga bagi LFC, mereka kini tertinggal 14 angka dari The Gunners yang memimpin klasemen.

Sebagai komparasi, ketika juara musim 2019–2020, LFC menjadi yang teratas sejak matchweek kedua hingga pemungkas.

Asa LFC untuk bangkit kian terjepit. Sebab, pada matchweek kesebelas, mereka akan berhadapan dengan Manchester City.

Tim asuhan Pep Guardiola itu tidak pernah kalah oleh LFC di Premier League dalam lima pertemuan terakhir. Atau sejak pertemuan pertama musim 2019–2020.

Apalagi, Cityzens memiliki striker Erling Haaland yang on fire. Striker asal Norwegia itu memimpin tabel top scorer dengan koleksi 15 gol.

Hampir dua kali lipat dari yang dikumpulkan striker Tottenham Hotspur Harry Kane (8 gol) yang berada di posisi kedua.

’’Kami melakukan kesalahan, salah satunya diderita dari serangan balik. Meski secara permainan kami atraktif, kebobolan tiga gol membuat situasi kami sulit (menang, Red).”

”Kami tidak berada di jalur juara,’’ papar Klopp kepada BBC.

Tetapi, laga yang digelar di Emirates Stadium, London, kemarin tidak selesai begitu saja. Sebab, beberapa jam setelah laga digelar, FA (PSSI-nya Inggris) merilis pernyataan resmi.

Yakni, mereka akan melakukan investigasi untuk beberapa insiden pada laga tersebut.

Memang tidak dijelaskan secara eksplisit insiden yang dimaksud. Tetapi, Daily Mail melansir bahwa fokus utama adalah adu mulut antara Henderson dan bek Arsenal Gabriel Magalhaes.

Bahkan, adu mulut di antara mereka terjadi dua kali.

Yang pertama terjadi pada menit ke-74 atau sesaat setelah gelandang LFC Thiago Alcantara melanggar striker Arsenal Gabriel Jesus di kotak terlarang.

Adu mulut kedua terjadi pada injury time. Kali ini, Magalhaes terlihat sangat marah kepada Hendo –sapaan Henderson.

Wasit Michael Oliver sampai harus berdiskusi dengan Klopp dan tactician Mikel Arteta. Henderson diduga melakukan aksi rasialis kepada Magalhaes.

’’Apa yang terjadi di lapangan, maka tetap di lapangan,’’ ujar Arteta kepada Sky Sports. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

Update