batampos – Susunan big six Premier League musim ini sedikit bergeser. Selain ada Newcastle United, Brighton & Hove Albion muncul sebagai pendobrak.
Impian terbesar Tony Bloom sama seperti pemilik klub sepak bola lainnya. Ingin suatu saat klubnya mengangkat trofi juara. Hanya, semua itu butuh proses dan waktu.
Bloom, misalnya, butuh tujuh tahun melihat Brighton mencapai Premier League pada 2016. Tujuh tahun pula dibutuhkan The Seagulls untuk lolos ke ajang Eropa.
Menahan seri 1-1 Manchester City dalam laga kandang pemungkas kemarin (25/5) dini hari memastikan Brighton finis keenam di Premier League musim ini. Artinya, Lewis Dunk dkk berhak main di fase grup Liga Europa musim depan.
Baca Juga: Christian Adinata Melaju ke Semifinal Malaysia Masters 2023 Usai Pecundangi Eks No. 1 Dunia
Untuk kali pertama sejak berdiri atau setelah 122 tahun, klub yang bermarkas di Lancing, West Sussex, itu mencicipi ajang Eropa. Jauh melewati quote di dinding markas tim mereka yang selama ini jadi motivasi: ”Jadi tim sepuluh besar Premier League dan empat besar di Women’s Super League.”
”Itu semacam pengingat. Ketika ada salah seorang yang ragu, kalimat tersebut bisa membuat mereka kembali optimistis,” kata Chief Executive Brighton Paul Barber kepada Mirror.
Barber sebagai orang kepercayaan Bloom sangat cermat dalam memilih personel tim. Pelatih misalnya. Ketika Graham Potter dicomot Chelsea (8/9/2022), Roberto De Zerbi datang dengan taktik hebatnya. Pelatih City Pep Guardiola sampai memuji De Zerbi sebagai pelatih yang membuat permainan Brighton enak dinikmati. Siapa pun pemainnya.
Keberhasilan menggaet pelatih sekelas De Zerbi pun diakui Barber sebagai ”keberuntungan” karena perang Rusia-Ukraina. Shakhtar Donetsk, klub asuhan De Zerbi, gagal menyelesaikan Premier League Ukraina musim lalu sehingga memaksa pelatih Italia itu pergi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Hadapi Turkmenistan dan Taiwan di Kualifikasi Piala Asia U-23
”De Zerbi pelatih istimewa dengan kepribadian istimewa. Aku ingat ketika kali pertama bertemu dengannya dan menanyakan kemampuan bahasa Inggrisnya. Skill-nya sekitar 4 dari 10. Tapi, setelah Piala Dunia 2022, skalanya meningkat jadi 8 atau 9 dari 10,” beber Barber.
Brighton bisa lolos ke Eropa pun diklaim Bloom telah diyakininya sejak tiga bulan lalu. Berkaca dari kesuksesan Energumene, kuda milik Bloom, kala memenangi Champions Chase di Cheltenham.
”Energumene berlari kencang dengan bendera Brighton dan saya merasa hal serupa bakal terjadi dengan klub saya,” ungkap Bloom. (*)
Reporter: JPGroup