batampos – Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam baru saja resmi diumumkan oleh salah satu klub kasta teratas Liga Thailand, Port FC. Port FC merupakan tim yang pernah mendatangkan salah satu pemain dari Indonesia, yakni Terens Puhiri.
Bergabungnya Asnawi ke Port FC memberi jawaban atas rumor-rumor yang beredar mengenai masa depan pria asal Makassar tersebut.
Sebelum ini, Asnawi mengakhiri kontraknya dengan salah satu tim kasta kedua Liga Korea, yakni Jeonnam Dragons.
Mantan pemain PSM Makassar tersebut memulai kiprahnya di Liga Korea bersama klub K League 2, Ansan Greeners, sejak tahun 2021.
Kepindahannya ke Korea Selatan bahkan sempat ditahan oleh sang Ayah, Bahar Muharram, karena kecilnya gaji yang ia terima jika dibanding dengan PSM Makassar.
Namun, seiring berjalannya waktu, pemain nomor punggung 14 itu mampu menjawab tantangan dan perlahan menjadi andalan dari Ansan Greeners.
Setelah 2 musim bersama Ansan, Asnawi melanjutkan perjalanannya di Liga Korea bersama klub K League 2 lainnya, Jeonnam Dragons, di awal tahun 2023.
Di tim dengan jersey kuning tersebut, sang pemain sudah mulai beradaptasi dengan kultur Liga Korea, dan berhasil menjadi andalan tim.
Asnawi pernah dimainkan sebagai bek kanan, bek kiri, gelandang bertahan, bahkan sayap kanan. Baik di Ansan Greeners maupun Jeonnam Dragons.
Asnawi terhitung berstatus tanpa klub sejak awal Januari 2024. Total, pria yang di tahun ini berusia 25 tahun telah mencatatkan 66 pertandingan, dengan torehan 2 gol dan 5 assist selama berkiprah di Korea.
Setelah perjalanannya di persepakbolaan Korea Selatan usai, kapten Timnas Indonesia itu memilih hijrah ke tim kasta pertama Liga Thailand, Port FC. Bergabungnya Asnawi juga telah diumumkan di akun Instagram resmi klub, yakni @portfc_official, pada Jumat (26/1/2024).
“RESMI: Kesepakatan besar telah tercapai! Port FC mengumumkan perekrutan Asnawi, kapten Tim Nasional Indonesia,” tulis Port FC dalam Bahasa Thailand.
Dalam unggahan tersebut, pemain Timnas Thailand yang bermain di BRI Liga 1 bersama Bali United, Elias Dolah, juga turut memberikan komentarnya.
“Selamat datang,” tulis Dolah disertai dengan bendera Thailand dan Indonesia, serta emoji bersalaman. Dolah sendiri merupakan pemain Port FC, sebelum hijrah ke Pulau Dewata.
Profil Port FC
Port FC didirikan pada tahun 27 September 1967 dengan nama Port Authority of Thailand FC. Tim ini berbasis di Thailand, tepatnya di PAT Stadium yang berkapasitas 6000 kursi. Sejak berdiri, klub tersebut menjalani masa keemasan mereka hingga tahun akhir 1990-an.
Kejayaan tersebut mereka ukir dengan raihan total 14 trofi, dengan rincian 8 kali juara Thai Kor Royal Cup (Turnamen yang digelar di Thailand dari tahun 1916 hingga 1995) dan 6 kali juara Queen’s Cup.
Penggunaan nama Port Authority of Thailand FC akhirnya berganti di tahun 2009, dikarenakan regulasi yang diterapkan Federasi Sepak Bola Thailand (FAT). Sejak saat itu, klub berubah nama mejadi Port FC.
Setelah berganti nama menjadi Port FC, klub tersebut justru mengalami masa-masa sulit dengan mengalami dua kali degradasi dalam kurun waktu 5 tahun, antara 2011 hingga 2017.
Hingga pada tahun 2017, Port FC kembali bangkit dengan merebut trofi Piala FA Thailand dua tahun berselang. Di kancah Asia, klub asal Bangkok itu sudah 5 kali berpartisipasi di Liga Champions Asia, meski belum mampu berbuat banyak di turnamen klub paling besar di Asia itu. (*)