Minggu, 8 September 2024

Berbincang dengan Keniton Jikwa, Peraih Tiga Medali Emas dalam Popda IX Kepri, Motor Sering Mogok di Tengah Jalan karena Kehabisan Bensin saat Mau Latihan

Berita Terkait

Keniton Jikwa (tengah), atlet atletik Kota Batam, peraih tiga medali emas, di Popda IX Kepri.

batampos – Pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tahun 2024 Batam berhasil membawa tujuh medali emas dari cabang atletik. Tapi yang menyita perhatian adalah tiga di antaranya dihasilkan oleh satu orang pemuda, yakni Keniton Jikwa.

Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) IX tahun 2024, Kepulauan Riau, digelar di Batam mulai 23 Juli sampai 27 Juli 2024. Tahun ini, Batam berhasil membawa 16 meda-li dari cabang atletik yang terdiri dari 7 medali emas, 4 medali perak, dan 5 medali perunggu. Adapun nomor lombanya yaitu lempar lembing, lempar cakram, tolak peluru, dan lari.
Di antara peserta Popda, ada satu remaja asal Papua yang berhasil membawa tiga medali emas sekaligus. Dialah Keniton Jikwa, yang berhasil menjuarai nomor lomba lempar lembing, lempar cakram, dan estafet 4 x 100 meter.

Keniton Jikwa, yang akrab disapa Keni, saat ini masih berusia 16 tahun, pelajar SMKN 6, kelas 10. Sebelumnya, Keni juga pernah mengi-kuti ajang lomba O2SN tahun 2022.
Keni lahir di Papua. Tahun 2019, Keni pindah ke Batam.

Saat ini, Keni tinggal di panti bernama ’Komunitas Anak Terang’ yang berlokasi di Punggur.

”Tahun 2019 saya ikut om saya ke Batam,” ujar Keni.

Walaupun hidup di panti, dan berasal dari keluarga tidak mampu, tidak menghalanginya untuk menjadi anak yang berprestasi.

”Setiap mau latihan, saya sering kehabisan bensin di jalan, bebera-pa kali saya harus mendorong motor saya untuk tiba di Stadion Cit-ramas,” ujar Keni.

Keinginan untuk maju dan meraih cita-cita sebagai atlet profesional, menjadi motivasi Keni agar latihan dengan disiplin. Dan perjuangan itu membuahkan hasil yang manis, dengan membawa pulang tiga medali emas.

”Perasaan saya tentu senang, dan memang sesuai target saya,” ucap Keni mengungkapkan perasaannya setelah dinyatakan juara.

”Target saya selanjutnya adalah meraih kejuaraan nasional,” ungkapnya.

Di balik prestasi yang telah ia raih, tentu ada keringat dari seorang pelatih, yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.

Adalah Lucky Junanto, 35. Head coach yang sudah menjadi pelatih sekitar 8 tahun.

”Kebetulan saya memang senang olahraga, jadi enjoy aja jalaninya,” ucap Lucky.

Lucky juga menceritakan cara menyaring atlet atletik dengan cara datang ke sekolah-sekolah. ”Biasanya kami akan blusukan ke sekolah-sekolah, lalu jika terlihat ada bibit-bibit yang bagus, maka akan kami pilih untuk kami latih,” ujar Lucky.

Sedangkan sistem pelatihan para atlet itu terbagi menjadi tiga sesi, yaitu pagi, siang, dan sore. Dan itu akan disesuaikan dengan kapasitas atau level dari masing-masing anak.

”Seperti Keni, itu dia latihannya tiga sesi,” tuturnya.

Ia menarget anak didiknya bisa lolos ke PON. ”Semoga anak-anak Batam, khususnya di cabang atletik, banyak yang lolos ke PON,” ujar Lucky.

Tidak ada yang mudah dalam sebuah proses, tapi setiap rasa lelah pasti akan terbayarkan jika terus melangkah. ”Kita harus disiplin, rutin latihan, tidak boleh mengeluh, dan nikmati prosesnya,” ujar Keni mengakhiri perbincangan.

Ketua PASI Batam, Regy Djakarya, mengaku bangga dengan para atlet dan pelatih atas pencapaian cabor atletik di Popda 2024. Batam mengirim 16 atlet dan memperoleh total 16 medali. ”Terima kasih kepada Pak Tri, Kadis Pendidikan Batam yang telah mendukung PASI Batam dalam pencarian bakat,” katanya.

”Sementara ini, PASI Batam terus mempersiapkan Rio yang akan turun di PON Aceh-Sumut pada nomor 200 meter. Senin kemarin dia berhasil meraih emas nomor 100 meter di Porseni Poltek Malang. Selain itu, Kristyan juga akan mewakili Kepri di O2SN Nasional yang akan datang. Semoga semakin banyak atlet atletik berhasil mengharumkan nama Kepri di tingkat Nasional,” ujarnya. (*)

 

Reporter : TIA CAHYA NURANI

Update