Senin, 25 November 2024

Belum Juga Naik Podium, Joan Mir Rasakan Deja Vu Musim 2020

Berita Terkait

Jagoan Suzuki Joan Mir mengendarai GSX-RR. (MotoGP.com)

batampos – Dari empat balapan MotoGP yang sudah berlangsung hingga saat ini, pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir belum juga naik podium.

Tapi, dia selalu finis di posisi enam besar. Fakta tersebut membuat pembalap 24 tahun itu merasakan deja vu.

Dia merasa performanya bersama Suzuki tahun ini sama seperti musim 2020 saat dia menjadi juara dunia.

’’Rasanya kurang lebih seperti itu. Seperti start 2020. Kami akan terus mencoba untuk memaksimalkan potensi motor kami 100 persen,’’ ucap Mir dilansir Motorsport.

Salah satu faktor yang membuat Mir yakin adalah kemampuan motor GSX-RR miliknya kembali kuat dalam pengaturan ketahanan ban sampai finis. Tahun lalu kekuatan Suzuki dalam hal tersebut sempat menghilang.

Pada balapan perdana di GP Qatar, dia masih sempat mengeluhkan hal itu. Tapi, di tiga balapan terakhir, motornya terus mengalami perkembangan.

’’Kini kami sudah jauh lebih baik. Di Eropa nanti aku yakin kami menemukan beberapa klik yang masih hilang hingga saat ini,’’ tambahnya.

Performa rekan setimnya, Alex Rins, yang saat ini lebih baik dengan telah mengumpulkan dua podium sama sekali tidak membuat Mir gusar.

Rins berturut-turut naik podium ketiga dan kedua di dua balapan terakhir. Yakni, GP Argentina dan GP Amerika Serikat (AS).

Sebaliknya, Mir hanya finis di posisi keenam pada GP Qatar dan GP Indonesia. Sementara di Argentina dan AS, dia menduduki posisi keempat.

Hasil itu membuat Mir kini masih bertengger di peringkat ke-4 klasemen pembalap. Dia terpaut 15 poin dari pimpinan sementara, yakni Enea Bastianini, yang sudah mengumpulkan 61 poin.

’’Jika kami bisa terus fokus, aku yakin kami bisa bertarung untuk posisi terbaik di akhir musim dengan motor yang kami miliki sekarang,’’ jelas Mir.

Pada 2020 Mir menjadi juara dunia melalui konsistensinya. Saat itu dia memang hanya sekali memenangi balapan pada GP Eropa yang berlangsung di Valencia.

Tapi, sepanjang musim dia naik podium tujuh kali dari total 14 balapan. Saat itu dia menahbiskan diri sebagai juara dunia dengan mengumpulkan 171 poin.

Unggul 13 poin dari pesaing terdekatnya. Yakni, pembalap Yamaha Franco Morbidelli. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update