Kamis, 19 September 2024

Begini Skenario Timnas Indonesia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026

Berita Terkait

Timnas Indonesia ditahan imbang Australia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. (Instagram/@timnasindonesia)

batampos – Hasil imbang tanpa gol yang diraih Timnas Indonesia saat melawan Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 telah membuka peluang bagi skuad Garuda untuk tetap bersaing memperebutkan tiket menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Meski hanya meraih satu poin dari pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9), tim asuhan Shin Tae-yong masih memiliki harapan kuat untuk lolos melalui berbagai skenario, khususnya melalui jalur peringkat tiga atau empat klasemen Grup C.

Pertandingan melawan Australia menandakan performa solid Timnas Indonesia, terutama di lini pertahanan yang dikomandoi oleh penjaga gawang naturalisasi, Maarten Paes. Berkali-kali kiper asal Belanda ini menyelamatkan gawang Indonesia dari serangan bertubi-tubi tim tamu, termasuk dua peluang emas dari penyerang Australia, Adam Taggart. Berkat aksi gemilang Paes, Timnas Indonesia berhasil menjaga clean sheet dan membawa pulang satu poin penting.

Namun, perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan penuh tantangan. Mengingat format kualifikasi Zona Asia yang ketat, hanya dua tim teratas di setiap grup yang otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia. Timnas Indonesia, yang saat ini berada di peringkat empat Grup C dengan dua poin dari dua hasil imbang melawan Arab Saudi dan Australia, harus berjuang keras untuk bisa bertahan di posisi tiga atau empat, yang memungkinkan mereka melangkah ke babak keempat kualifikasi.

Berdasarkan regulasi FIFA, tim-tim yang menempati posisi tiga dan empat di fase grup babak ketiga kualifikasi masih berpeluang lolos ke putaran final Piala Dunia melalui babak keempat. Inilah jalur realistis yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia jika mereka gagal menembus dua besar klasemen. Dengan jarak poin yang masih bisa dikejar, Timnas Indonesia harus fokus pada setiap laga yang tersisa, terutama pada dua pertandingan tandang yang akan dijalani pada bulan Oktober mendatang.

Skuad Garuda dijadwalkan melawat ke markas Bahrain pada 10 Oktober 2024, sebelum bertandang ke Tiongkok lima hari kemudian. Dua laga tandang ini sangat krusial bagi Timnas Indonesia untuk mencuri poin demi menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya. Jika berhasil meraih hasil positif di kedua pertandingan tersebut, posisi Indonesia di klasemen bisa naik ke peringkat dua atau ketiga, membuka jalan lebih lebar untuk melaju ke babak keempat.

Skenario ini tentu tidak akan mudah, mengingat kualitas lawan yang akan dihadapi. Bahrain dan Tiongkok adalah dua tim yang memiliki pengalaman panjang di kancah sepak bola internasional, dan bermain di kandang mereka tentu akan menjadi tantangan besar.

Namun, Timnas Indonesia akan mendapatkan suntikan kekuatan dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi baru seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Kedua pemain kelahiran Belanda tersebut diprediksi akan memperkuat lini pertahanan Indonesia dan memberikan dimensi baru dalam permainan.

Setelah dua laga tandang pada Oktober, Timnas Indonesia akan kembali ke Tanah Air untuk menjalani dua pertandingan kandang yang sangat menentukan. Pada 15 November 2024, skuad Garuda akan menjamu Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sebelum menghadapi Arab Saudi empat hari kemudian di venue yang sama. Kedua laga ini akan menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk meraih poin maksimal, terlebih mengingat performa impresif mereka saat menahan imbang Arab Saudi di laga tandang.

Jika Timnas Indonesia mampu memanfaatkan keunggulan bermain di kandang, posisi mereka di klasemen bisa semakin kokoh. Tiga poin dari kedua laga kandang tersebut akan sangat penting untuk menjaga peluang Indonesia tetap berada di jalur menuju Piala Dunia 2026. Terlebih, Arab Saudi yang pernah dihadapi Indonesia di laga sebelumnya membuktikan bahwa Timnas mampu bersaing dengan tim-tim yang memiliki reputasi lebih besar di Asia.

Selepas November 2024, kualifikasi akan kembali berlanjut di tahun 2025 dengan jadwal yang padat. Pada Maret 2025, Timnas Indonesia akan melawat ke Australia dan menjamu Bahrain. Ini akan menjadi laga balas dendam bagi Australia, sementara bagi Indonesia, ini kesempatan besar untuk memperbaiki posisi di klasemen grup. Jika mampu mencuri poin di Australia dan mengalahkan Bahrain di kandang, peluang untuk lolos melalui jalur peringkat tiga atau empat akan semakin terbuka.

Tidak hanya itu, pada Juni 2025, Indonesia akan menghadapi dua laga terakhir, yakni melawan Tiongkok di kandang dan melawat ke Jepang. Pertandingan melawan Jepang, yang dijadwalkan sebagai laga terakhir di fase grup, bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. Mengingat kemungkinan Jepang sudah memastikan tempat di putaran final, ada peluang bagi mereka untuk menurunkan pemain pelapis. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meraih kemenangan dan mengunci posisi di peringkat tiga atau empat.

Dalam memastikan tiket menuju Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia harus konsisten mengumpulkan poin di sisa pertandingan. Kemenangan melawan tim-tim seperti Bahrain, China, dan Arab Saudi menjadi kunci penting, selain tentunya mencoba mencuri poin dari Australia dan Jepang yang notabene lebih diunggulkan. Shin Tae-yong dan pasukannya harus memanfaatkan setiap kesempatan dengan baik, terutama pada laga-laga kandang di depan ribuan pendukung setia Garuda.

Selain itu, keberadaan pemain-pemain naturalisasi seperti Maarten Paes, Mees Hilgers, dan Eliano Reijnders juga akan memberikan keuntungan tersendiri. Pengalaman mereka di liga-liga Eropa akan menjadi modal berharga dalam menghadapi tekanan di laga-laga krusial. Apalagi dengan persiapan matang dan strategi yang tepat dari pelatih Shin Tae-yong, peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 melalui jalur peringkat tiga atau empat tetap terbuka lebar.

Dalam tiga tahun ke depan, perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 akan dipenuhi dengan tantangan. Namun, jika mampu menjaga konsistensi dan memanfaatkan setiap peluang dengan baik, skuad Garuda bukan tidak mungkin bisa mencatat sejarah dan membawa Indonesia kembali tampil di panggung sepak bola terbesar dunia. (*)

SourceJPGroup

Update