batampos – Tidak terselenggaranya laga Inter Milan versus Bologna FC di Stadio Renato Dall’Ara pada 6 Januari lalu memang menuai polemik.
Saat itu Bologna tidak datang ke stadion dengan alasan banyak anggota timnya yang terpapar Covid-19. Padahal, skuad Inter sudah telanjur datang ke stadion.
Lega Serie A sebagai otoritas Serie A kemudian memutuskan bahwa laga akan dijadwalkan ulang.
Keputusan yang tidak membuat Inter puas dan Nerazzurri pun mengajukan banding ke CONI (Komite Olimpiade Nasional Italia). Inter meminta kemenangan WO (walkover) alias tiga poin gratis.
Putusan atas banding Inter pun keluar kemarin (14/4). Hasilnya, CONI meminta laga tersebut tetap diselenggarakan dengan jadwal yang sudah diputuskan, yakni pada 27 April mendatang.
’’Bologna tidak muncul di lapangan, tetapi mereka tak pernah menyebutkan penyebab force majeure,’’ kritik pengacara Inter Angelo Cappellini atas kegagalan banding seperti dilansir Sportface.
Cappelini juga meragukan stok pemain Rossoblu –julukan Bologna– yang bisa dipasang saat itu hanya tujuh pemain. Syarat sehingga mereka tidak bisa bertanding.
Dalam agenda dengar pendapat dengan CONI, Bologna melalui pengacaranya, Mattia Grassani, lebih menyebut alasan tidak bermain melawan Inter karena tidak ada rekomendasi dari otoritas kesehatan lokal (ASL) setempat.
”Sehari sebelum pertandingan, Bologna sudah melakukan komunikasi dengan ASL tentang tidak dibolehkannya menggelar laga tersebut. Hanya, surat rekomendasinya memang turun terlambat, jelang malam hari,’’ beber Grassani.
Rekomendasi dari ASL itulah yang diklaim Bologna menjadi syarat bahwa telah terjadi force majeure sehingga laga harus diulang.
Menanggapi kegagalan banding Inter, allenatore Simone Inzaghi tak menganggap hal itu sebagai handicap bagi timnya. Otomatis, agenda pertandingan Samir Handanovic dkk lebih padat di sisa musim.
’’Sebaliknya, kami akan memanfaatkan laga tunda itu untuk memaksimalkan potensi di skuad kami,’’ ucap Simo. (*)
Reporter: JPGroup