batampos – Kroasia menjalani dua kali adu penalti untuk mencapai semifinal Piala Dunia 2022. Timnas berjuluk Vatreni itu mengalahkan Jepang 3-1 di 16 besar, lalu memulangkan ranking pertama dunia Brasil dengan 4-2 dalam perempat final.
Apakah Luka Modric dkk kembali menjalani babak tos-tosan saat menghadapi Argentina dalam semifinal di Lusail Iconic Stadium, Lusail, dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Indosiar/Vidio/Champions TV World Cup 1 pukul 02.00 WIB)?
Empat tahun lalu dalam Piala Dunia di Rusia, Kroasia menjalani 16 besar dan perempat final dengan adu penalti. Lalu, di semifinal kontra Inggris, Vatreni menuntaskannya dalam babak waktu tambahan.
’’Tentu saja kami menginginkannya (memenangi laga di waktu normal atau 90 menit, Red), tanpa harus sampai adu penalti. Meski begitu, kami bersedia melakukan segala cara supaya kami bisa menang,’’ ucap kapten sekaligus gelandang Kroasia Modric seperti dikutip Sportske Juranji.
Baca Juga: Argentina, Maroko, Kroasia, Prancis sudah Pasti Dapat Rp 391,1 M di Piala Dunia Qatar
Sebagaimana keinginan Kroasia, Argentina juga tidak ingin menguras banyak tenaga dalam menembus partai puncak lagi setelah Piala Dunia 2014 di Brasil.
Dalam perempat final lawan Belanda (10/12), Lionel Messi dkk dipaksa melakoni adu penalti (menang 4-3) setelah membuang peluang menang dalam waktu normal.
Argentina sudah memimpin 2-0 sampai menit ke-73, tetapi kebobolan pada menit ke-83 dan kesebelas injury time (90+11’).
’’Injury time yang diperkenalkan di Piala Dunia kali ini (lebih lama, Red) memunculkan ketidakpastian (meski sebuah tim dalam posisi unggul).” beber pelatih Argentina Lionel Scaloni dalam pre-match press conference tadi malam (12/12) WIB seperti dikutip Clarin.
”Apalagi, kalau sampai harus menjalani setelah 90 menit (babak waktu tambahan maupun adu penalti).’’
Baca Juga: Preview Argentina vs Kroasia: El Clasico Lionel Messi vs Luka Modric
La Albiceleste –sebutan Argentina– seperti diungkapkan Scaloni, memetik pelajaran dari rival besarnya di Amerika Latin, Brasil.
Seiring gagal menaklukkan Kroasia dalam waktu normal hingga babak waktu tambahan, Selecao –julukan Brasil– terjungkal dalam adu penalti.
Brasil sejatinya bisa mencetak gol di extra time. Namun, Kroasia menyamakan kedudukan tiga menit sebelum babak waktu tambahan berakhir.
’’Kami akan mencoba mengalahkan mereka (Kroasia, Red) sejak menit pertama,’’ tegas bek kiri Argentina Nicolas Tagliafico dalam konferensi pers tadi malam kepada TyC Sports.
Tanpa mengerdilkan peran kiper Emiliano Martinez yang jadi pahlawan dalam adu penalti lawan Belanda, lanjut Tagliafico, dirinya tetap berharap laga berakhir tanpa adu penalti.
’’Kami memang percaya Emi (sapaan akrab Emiliano Martinez, Red). Tapi, siapa pun pasti tidak tenang (dalam adu penalti) karena memang tidak bisa dipraktikkan situasinya,’’ tutur bek yang baru musim ini bergabung dari Olympique Lyon tersebut. (*)
Reporter: JPGroup