batampos – Top speed menjadi hal yang paling dicari di MotoGP saat ini. Power mesin yang besar seperti dimiliki Ducati menjadi idaman rider-rider di kelas para raja.
Pada shakedown test di Sirkuit Sepang, Malaysia, 31 Januari-2 Februari bukan Ducati yang mencatat top speed teratas, tapi Aprilia.
Ini memang hanya gambaran selintas dan kita baru bisa mengetahui kondisi sebenarnya saat grid MotoGP dipenuhi rider-rider utama pada tes resmi pramusim 5-6 Februari.
Rider Aprilia Maverick Vinales dan Aleix Espargaro sama-sama membukukan top speed 334,4 kilometer per jam pada hari terakhir shakedown test kemarin.
Keduanya kemudian menduduki posisi 1-2 pada daftar pembalap tercepat.
Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi capaian top speed ini. Di antaranya slipstream dari rider di depannya. Ini biasanya akan sangat bermanfaat untuk bertarung di sesi kualifikasi.
Nah, di Sepang kedua rider Aprilia itu bergantian memberi tarikan satu sama lain.
Saat ini, efektivitas rider-height devices juga berpengaruh, Semua pabrikan MotoGP sudah menggunakan peranti yang bisa menurunkan dan menaikkan posisi suspensi belakang atau depan itu.
Vinales juga mencatat top speedn 332 kilometer per jam pada hari kedua saat Espargaro tidak turun dalam tes.
Aprilia sendiri menjadi satu-satunya pabrikan yang masih memiliki hak konsesi sebagai tim yang belum pernah memenangi balapan atau belum memenuhi poin konsesi dalam satu musim.
Rider yang paling dekat dengan top speed Aprilia adalah rookie Marco Bezzecchi (Mooney VR46). Dia membukukan top speed 333,3 kilometer/jam di atas motor Ducati Desmosedidi GP21 atau motor edisi tahun lalu.
Bezzechi sendiri menjadi rider tercepat keempat di akhir tes.
Satu-satunya Ducati GP22 yang turun di shakedown test Sepang adalah rider uji Michele Pirro yang mencatat 331,3 kilometer per jam pada hari 1 dan 3. Dia mengakhiri tes di posisi kelima rider tercepat. (*)
Reporter: JPGroup