batampos – Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sebetulnya sudah melupakan asa lolos ke BWF World Tour Finals (WTF) 2022. Tahun ini ajang tersebut berlangsung di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, pada 7–11 Desember mendatang.
Pasangan yang baru dipasangkan tahun ini tersebut hanya menduduki peringkat ke-9 race to Bangkok dengan jumlah poin 54.400.
Jumlah poin itu di bawah duo Malaysia Vivian Hoo/Lim Chiew Sien di peringkat ketujuh (57.110) dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di posisi kedelapan (56.290).
Namun, angin segar menghampiri ganda putri juara Malaysia Open dan Singapore Open 2022 itu. Apri/Fadia mendapat undangan untuk tampil di turnamen penutup tahun ini tersebut.
Baca Juga: Pertama Kali Indonesia Kirim 5 Wakil di BWF World Tour Finals
Hal itu disebabkan salah satu ganda putri yang lolos memilih mundur. Yaitu, andalan Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida. Apri/Fadia yang berada di daftar tunggu urutan pertama otomatis menggantikannya.
’’Ini pertama kami berdua main di sana walaupun saya sudah pernah beberapa kali bersama Kak Greys (sapaan Greysia Polii, Red.). Tapi sekarang pengalaman perdana buat saya dan Fadia,’’ tutur Apri kemarin (29/11).
Fadia menambahkan, bisa menembus WTF 2022 itu di luar perkiraannya. Sebab, setelah tur Eropa dan poin tidak mencukupi, dirinya sudah pasrah untuk tidak tampil.
’’Kemarin memang pengin banget main di WTF, cuma poinnya kan tidak cukup. Tapi ternyata ada jalannya, jadi kami mau memanfaatkan kesempatan ini dan tidak boleh disia-siakan,’’ imbuh Fadia.
Baca Juga: Fajar/Rian dan Rehan/Lisa Masuk Nominasi BWF Awards 2022, Ini Daftarnya
Mengenai waktu yang mepet dari kepastian tampil dengan hari pertandingan, Apri/Fadia merasa tidak terganggu dengan persiapan. Keduanya merasa persiapan yang dijalani sudah cukup.
Kali terakhir Apri/Fadia bertandem terjadi di French Open yang berlangsung pada 25–30 Oktober. Keduanya absen pada turnamen selanjutnya di Hylo Open dan Australia Open. ’’Sejak terakhir main di tur Eropa, saya memang belum libur dan tetap latihan,’’ ujar Fadia.
Eks rekan duet Ribka Sugiarto itu mengungkapkan, tidak lolos ke WTF sebelumnya sudah sempat menjadi bahan evaluasi untuk persiapan tahun depan. Apalagi, tahun depan agenda cukup padat karena mulai race to Olympic Paris 2024. ’’Tapi, karena ada kesempatan main di WTF, jadi fokus kami alihkan ke yang paling dekat dulu,’’ tutur Fadia.
Apri menambahkan, sejak dari tur Eropa, pelatih ganda putri Eng Hian terus mendorongnya untuk bisa berkembang lebih baik dengan menjalani beberapa materi latihan. Karena itu, dia merasa tidak ada masalah dengan persiapan.
’’Yang terpenting bagaimana kita latihan, bukan hanya mengejar capeknya, melakukannya juga harus benar sekecil apa pun itu. Dengan begitu, kepercayaan diri kami pasti ada,’’ kata Apri.
Baca Juga: Anthony Ginting Persiapkan Mental Jelang World Tour Finals 2022
Apri yang sudah berpengalaman tampil di WTF menegaskan, dirinya belum banyak memberi wejangan kepada partnernya, Fadia, yang akan menjalani debut.
Atlet kelahiran Konawe itu ingin Fadia merasakan terlebih dulu hawa pertandingannya. Apalagi, WTF yang mengusung format setengah kompetisi terkenal tricky. Di mana, menang pertama belum tentu lolos dan kalah di partai perdana belum pasti tersingkir.
Apri merasakannya di WTF edisi 2020 yang berlangsung pada 27–31 Januari 2021 yang juga digelar di Bangkok, Thailand. Saat itu Apri yang masih berpasangan dengan Greysia Polii sudah memenangi dua pertandingan awal grup A. Tapi, pada akhirnya, dia gagal lolos ke semifinal karena kalah di partai terakhir dan kalah dalam head-to-head.
Baca Juga: Konflik dengan Pelatih, Kiper Utama Kamerun Ditendang dari Skuad Piala Dunia
Mengenai peluang, Apri juga tidak mau berekspektasi tinggi dan hanya fokus menampilkan yang terbaik. ’’Masalah hasilnya apa, kami tidak mau terlalu memikirkan,’’ ucap Apri.
Dengan hadirnya Apri/Fadia di BWF World Tour Finals 2022, Indonesia mencetak sejarah dengan meloloskan wakil di semua sektor.
Sebelumnya, skuad Merah Putih sudah diwakili Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie (tunggal putra), Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran). (*)
Reporter: JPGroup