Senin, 27 Januari 2025

Afrika, Sepak Bola dan Jimat

Berita Terkait

Piala Afrika 2023 meninggalkan dampak besar bagi 5 top kompetisi di Eropa. (CAF)

batampos – Afrika memang punya latar belakang budaya yang kaya, termasuk animisme dan pemujaan terhadap leluhur. Dan, Juju telah ada sebelum bangsa asing menjajah Benua Hitam.

Tak dipungkiri bahwa ilmu hitam telah mengakar kuat, bahkan istilah ‘Juju’ pernah populer sejak 1980-an. Praktik itu bahkan telah menciptakan sejumlah mitos hingga kontroversi, khususnya dalam pelaksanaan Piala Afrika.

Di era modern saat ini, hal tak masuk akal ketika pertandingan sepak bola dikaitkan dengan ilmu hitam. Namun, tak bisa disangkal peran black magic turut berperan dalam hasil pertandingan, meski fakta itu belum bisa dibuktikan secara valid.

Baca Juga: Inter Milan Raih Gelar Juara Piala Super Italia

Walau demikian, catatan sejarah pelaksanaan Piala Afrika menggambarkan betapa ilmu hitam mengambil peranan dalam menyukseskan tim yang diusung untuk meraih setiap kemenangan.

Dimulai dari periode 1980-an ketika mantan pemain Nigeria Emeka Ezeugo mengakui bahwa penerapan Juju telah ada sebelum dirinya bergabung bersama The Eagles pada 1987. Dia mengakui bahwa setiap pemain dibekali jimat keberuntungan untuk mendapatkan kekuatan supranatural.

Sementara pada periode 1990-an, penggunaan black magic justru menciptakan perkelahian massal saat pertandingan antara Rwanda kontra Uganda. Pertikaian itu terjadi setelah sarung tangan diikat di jaring gawang Rwanda.

Sementara pada Piala Afrika 1992, Timnas Pantai Gading tampil begitu heroik. Namun, banyak pihak menduga kesuksesan Pantai Gading tak lepas dari bantuan gaib dari jimat tertentu yang diberikan para dukun.

Baca Juga: Timnas Indonesia Tinggal Berharap Keajaiban Lolos 16 Besar Piala Asia 2023

Namun, setelah dukun mengeluh karena tak mendapat bayaran, mereka kemudian mengutuk timnas. Dan, performa Les Elephants pun kerap menuai hambatan hingga saat ini. Bahkan, saat bertindak sebagai tuan rumah di Piala Afrika 2023, Pantai Gading masih kesulitan menembus babak 16 besar. Mereka kini berada di posisi ketiga dan masih menunggu hasil dari rival yang lain untuk dapat lolos ke babak selanjutnya.

Ada lagi kejadian lucu ketika dukun mencuri jimat yang ditempatkan di belakang jaring gawang Senegal selama pertandingan perempat final Piala Afrika 2000. Setelah jimat dicuri, Nigeria mencetak dua gol dan melaju ke semifinal.

Belum ada bukti ilmiah atas praktik tersebut, namun Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) dan FIFA terus berupaya keras memerangi praktik yang dapat mencoreng citra sepak bola Benua Hitam.

Update