Ada Tangan Dingin Eks Pelatih Pelatnas Cipayung Dibalik Kesuksesan An Se-young

0
471
Wong Tat Meng memberikan masukan kepada An Se-young saat jeda laga final BWF World Tour Finals 2021. (I'Ied R. Rifadin/Jawa Pos)

An Se-young sedang berada di puncak karier. Gelar juara di tiga kompetisi di Bali disapu bersih oleh tunggal putri andalan Korea Selatan itu. Ada polesan tangan dingin eks pelatih pelatnas Cipayung di balik mengilapnya performa atlet 19 tahun tersebut.

—-

Wong Tat Meng terus melempar shuttlecock ke arah An Se-young dengan sangat cepat. Bertubi-tubi. Sesekali, dia mengarahkannya ke arah kanan terus-menerus. Lantas, tiba-tiba berbalik ke sebelah kiri.

Di sesi latihan selanjutnya, dia ditemani ganda putri Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong mengeroyok Se-young tiga lawan satu dalam simulasi pertandingan.

Di seberang lapangan, Se-young terlihat ngos-ngosan. Namun, Tat Meng tidak peduli. Dengan tersenyum, dia meminta atletnya terus mengembalikan shuttlecock ke arah mereka.

Suasana itu terjadi di H-1 pergelaran BWF World Tour Finals (WTF) 2021 (30/11). Saat itu tim Korea Selatan (Korsel) melakukan uji coba lapangan utama di Bali International Convention Centre.

Minggu (5/12), atau lima hari berselang setelah momen tersebut, Se-young kembali menunjukkan keperkasaannya di sektor tunggal putri. Dia menjadi kampiun WTF.

Di final, ranking keenam dunia itu menumbangkan pebulu tangkis India Pusarla V. Sindhu dua game langsung 21-16, 21-12. Hasil tersebut sekaligus membuat Se-young menyapu bersih seluruh gelar tunggal putri di tiga turnamen di Indonesia Badminton Festival. Sebelumnya, dia juga menapaki podium tertinggi di Indonesia Masters dan Indonesia Open.

Se-young bukan satu-satunya pebulu tangkis yang sukses menyapu bersih gelar di tiga turnamen di Indonesia ini. Ganda campuran Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga berhasil melakukannya.

Wong Tat Meng memberikan masukan kepada An Se-young saat jeda laga final BWF World Tour Finals 2021. (I’Ied R. Rifadin/Jawa Pos)

Di final kemarin, pasangan ranking kedua dunia itu mengalahkan pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino dua game langsung 21-19, 21-11.

”Tentu senang. Tapi, ini baru awal untukku menapaki level yang lebih tinggi dalam karier di bulu tangkis. Aku masih butuh banyak belajar,” katanya setelah memenangi ajang WTF 2021 kemarin.

Di balik performa apik Se-young, ada sosok Tat Meng yang terus mendampinginya sebagai pelatih selama berada di Bali ini. Pria 53 tahun itu saat ini dipercaya sebagai salah seorang pelatih tim nasional Korsel di sektor tunggal.

Pria asal Malaysia tersebut bergabung menukangi tim bulu tangkis Korsel sejak 2019. Sepanjang karier sebagai pelatih, Tat Meng pernah menukangi beberapa negara.

Dia pernah menjadi pelatih tim nasional negaranya pada dua periode berbeda. Yakni, pada 2003–2011 dan 2013–2016. Setelah itu, dia juga sempat dua tahun menjadi pelatih di Skotlandia.

Di sela-sela dua periode menukangi timnas Malaysia, Tat Meng pernah datang ke Indonesia untuk menukangi tim pelatnas Cipayung pada 2012.

Saat itu mantan pemain tunggal putra tersebut dibawa pelatih asal Tiongkok yang juga dipercaya menukangi Cipayung. Dia adalah Li Mao. Namun, keduanya hanya bertahan selama enam bulan melatih di pelatnas.

Se-young menyatakan, dirinya sudah cocok dengan gaya kepelatihan Tat Meng. Meski, dia mengakui mengalami sedikit kendala bahasa karena harus lebih banyak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dengan Tat Meng.

”Aku suka cara dia melatih. Dia sosok guru untukku, tapi juga bisa menjadi teman di waktu berbeda,” ucap Se-young. (*)

Reporter: JPGroup

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini