batampos – Rasa sakit hati warganet Indonesia terhadap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tampaknya belum hilang. Terbaru mereka menyerang akun TikTok AFC saat sedang melakukan siaran langsung.
Serangan warganet Indonesia itu terjadi ketika AFC menyiarkan acara AFC Annual Award 2023 di Seoul, Selasa (29/10). Acara itu merupakan ajang penghargaan khusus sepak bola Asia yang ada di bawah naungan AFC.
Ada sejumlah kategori yang diumumkan. Mulai dari pemain terbaik, pemain muda terbaik, dan pelatih terbaik baik putra maupun putri, hingga menyasar ke olahraga futsal Asia yang juga di bawah naungan AFC.
Tapi ketika acara itu berlangsung dan disiarkan oleh akun TikTok AFC, tak sedikit warganet Indonesia yang turut bergabung dan meramaikan kolom komentar.
Tapi komentar yang dilontarkan banyak negatifnya. Isi komentarnya kebanyakan berbagai hujatan dari banyak akun warganet yang diduga berasal dari Indonesia.
“AFC Mafia,” tulis komentar warganet.
“Syaiton AFC,” tulis komentar lainnya.
“AFC iblis,” komentar warganet lainnya.
Ini bukan kali pertama warganet Indonesia menyerang AFC dan Bahrain secara daring. Sebelumnya mereka pernah mengubah nama kota-kota di Bahrain dalam google maps menjadi AFC Bahrain Mafia.
Sakit hati yang dirasakan warganet dan penggemar Timnas Indonesia muncul menyusul kegagalan skuad Garuda -julukan Timnas- meraih kemenangan atas Bahrain beberapa waktu lalu. Tepatnya pada 10 Oktober lalu.
Saat itu, Timnas Indonesia nyaris mengalahkan Bahrain dalam laga lanjutan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan unggul 1-2 dalam 90 menit waktu normal.
Namun ketika laga memasuki injury time, Bahrain berhasil menjebol gawang Timnas Indonesia. Gol itu penuh kontroversi karena tercipta pada menit ke-90+9, padahal tambahan waktu yang diberikan perangkat pertandingan awalnya hanya enam menit.
Buntut kejadian itu, warganet Indonesia meluapkan kekecewaannya dengan menyerang akun media sosial Bahrain dan AFC. PSSI juga selaku federasi melayangkan surat protes kepada AFC dan FIFA.
Tapi surat protes itu dibalas AFC dengan meminta PSSI untuk menghubungi FIFA lebih lanjut soal komplainnya. Respons itu membuat publik Indonesia makin kecewa.
Kekecewaan warganet Indonesia makin geram ketika AFC juga mempertimbangkan permintaan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang ingin duel Timnas Indonesia vs Bahrain pada 25 Maret 2025 digelar di luar Indonesia.
Selain itu, belakangan diketahui bahwa Presiden AFC, Salman bin Ebrahim Al Khalifa ternyata berasal dari Bahrain. Sehingga banyak yang menganggap sebuah kewajaran bila AFC terlihat memihak kepada Bahrain.
Serangan yang dilakukan kali ini seolah menandakan bahwa warganet Indonesia ternyata masih sakit hati terhadap AFC. Padahal, kejadian penuh kontroversi tersebut sudah 19 hari berlalu. (*)