Sabtu, 23 November 2024

Lamine Yamal, Pencetak Gol Termuda Sepanjang Sejarah El Clasico

Berita Terkait

Lamine Yamal tak pernah berhenti catatkan rekor di sepak bola internasional. (Instagram @lamineyamal)

batampos – Penyerang muda Barcelona, Lamine Yamal, membuat sejarah baru sebagai pencetak gol termuda dalam laga panas El Clasico. Lamine yang berusia 17 tahun 105 hari berhasil mencetak gol saat Barcelona menghancurkan Real Madrid dengan skor telak 4-0 di Santiago Bernabeu, Minggu (27/10) dini hari WIB.

Gol tersebut memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang rekan setimnya, Ansu Fati, yang mencetak gol di El Clasico pada usia 17 tahun 359 hari pada Oktober 2020. Namun, bedanya Ansu kala itu mencetak gol dalam kekalahan Barcelona dari Real Madrid dengan skor 1-3.

Berbeda dari Ansu, Yamal berhasil mencetak gol dan sekaligus memastikan kemenangan besar Barcelona di kandang musuh bebuyutan mereka. Torehan bersejarah ini tidak hanya membawa Yamal ke dalam buku rekor, tapi juga membuktikan ketajaman lini serang Blaugrana musim ini.

Dalam laga itu, Barcelona tampil trengginas dengan tambahan dua gol dari Robert Lewandowski dan satu gol dari Raphinha. Gol-gol tersebut menunjukkan dominasi Barcelona atas Real Madrid di El Clasico pertama musim ini.

Lamine Yamal menjadi tumpuan di sayap kanan Barcelona meski usianya masih muda. Kepercayaan pelatih Hansi Flick pun dibayar lunas dengan penampilan konsisten Yamal di sepanjang musim ini di Liga Spanyol maupun Liga Champions UEFA.

Sejauh ini, Yamal telah mencatatkan 11 penampilan di La Liga musim 2024/2025 dengan torehan lima gol dan enam assist. Di Liga Champions, pemain berkebangsaan Spanyol ini juga tampil impresif dengan satu gol dan satu assist dari tiga pertandingan.

Kemenangan Barcelona di El Clasico kali ini membuat mereka semakin kokoh di puncak klasemen sementara La Liga dengan 30 poin dari 11 laga. Mereka unggul enam poin dari Real Madrid yang berada di posisi kedua dengan 24 poin.

El Clasico di Santiago Bernabeu menjadi panggung besar bagi Yamal untuk menunjukkan kualitasnya. Meski dihadapkan dengan barisan pertahanan Madrid yang kokoh, Yamal mampu mengukir namanya sebagai salah satu pencetak gol dalam kemenangan terbesar Barcelona atas Madrid dalam beberapa musim terakhir.

Jalannya pertandingan berjalan intens sejak menit awal. Real Madrid sempat mengancam lewat tendangan spekulasi Kylian Mbappe pada menit ke-12 yang masih melambung di atas mistar gawang Inaki Pena.

Yamal kemudian membalas satu menit kemudian dengan masuk ke kotak penalti Madrid, namun sayang tendangannya masih lemah dan mudah dijangkau kiper Andriy Lunin. Kedua tim saling menciptakan peluang, dengan Raphinha dan Vinicius juga aktif membangun serangan.

Di menit ke-23, Vinicius mendapat peluang emas, namun tendangan jarak dekatnya melenceng ke sisi kanan gawang Barcelona. Sementara Real Madrid sempat merayakan gol setelah Mbappe membobol gawang Barcelona di menit ke-30, tetapi dianulir wasit karena offside.

Barcelona membuka skor di menit ke-54 melalui Lewandowski yang lolos dari jebakan offside dan melepaskan tendangan ke pojok bawah gawang Lunin. Dua menit kemudian, Lewandowski kembali mencetak gol, kali ini melalui sundulan yang menerima umpan silang dari Alejandro Balde.

Dengan keunggulan dua gol, Barcelona semakin percaya diri dan mendominasi jalannya pertandingan. Madrid mencoba meningkatkan intensitas serangan, namun kembali gagal mengkonversi peluang mereka dengan baik.

Pada menit ke-77, Lamine Yamal akhirnya mencetak gol ketiga Barcelona. Memanfaatkan serangan balik cepat, Yamal sukses menuntaskan umpan dari Raphinha yang menambah derita bagi tuan rumah.

Tak cukup dengan tiga gol, Barcelona mengunci kemenangan dengan skor akhir 4-0 setelah Raphinha mencungkil bola melewati Lunin di menit ke-84. Umpan lambung panjang ke area penalti Madrid berhasil dikontrol Raphinha dan diakhiri dengan sentuhan lembut ke gawang Madrid.

Kemenangan telak Barcelona ini menjadi pembuktian ketangguhan tim asuhan Hansi Flick musim ini. Real Madrid tercatat 12 kali masuk dalam jebakan offside yang dipasang oleh barisan pertahanan Barcelona, menambah frustrasi mereka dalam pertandingan ini.

Dominasi Blaugrana dalam El Clasico kali ini juga berkat lini pertahanan yang solid dan kiper muda Inaki Pena yang tampil gemilang. Madrid terlihat kehilangan ketajaman di depan gawang meskipun beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.

Kini Barcelona berada dalam posisi yang menguntungkan untuk mempertahankan posisi puncak klasemen La Liga musim ini. Dengan performa cemerlang pemain muda seperti Lamine Yamal, Barcelona diprediksi akan tetap menjadi pesaing kuat di papan atas La Liga dan kompetisi Eropa lainnya.

Dukungan para suporter Barcelona di Santiago Bernabeu juga turut menjadi dorongan moral tersendiri bagi Yamal dan rekan-rekan setimnya. Para penggemar Blaugrana bersorak atas kemenangan telak ini, sekaligus menyaksikan lahirnya bintang baru di El Clasico dalam sosok Yamal.

Yamal sendiri kini diharapkan terus mengasah ketajamannya dan memberikan kontribusi besar bagi Barcelona. Rekor gol termuda yang dicetaknya di El Clasico bisa jadi hanya awal dari rangkaian prestasi besar di masa depan.

Dengan mentalitas juara dan dukungan penuh dari klub, Lamine Yamal memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Barca bisa mengandalkan Yamal untuk menaklukkan pertandingan-pertandingan besar lainnya di musim ini. (*)

Update