batampos – Dua wakil Indonesia berhasil mengamankan tiket semifinal sekaligus medali Kejuaraan Dunia Junior 2024. Yakni Moh Zaki Ubaidillah dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine, yang masih menjaga asa untuk menyabet medali emas.
Ubed, sapaan akrab Zaki Ubaidillah, jadi wakil Merah Putih pertama yang berhasil dapat satu medali dari nomor perorangan. Pebulutangkis tunggal putra itu melaju ke babak semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2024 usai menang atas Muhammad Faiq dari Malaysia, di babak perempatfinal, Jumat (11/10).
Pemain binaan PB Djarum Kudus itu mengalahkan Muhammad Faiq dengan skor 21-18, 21-15 di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari. “Alhamdulillah saya bersyukur bisa masuk ke semifinal dan dapat medali,” kata Ubed.
“Tapi saya belum puas, besok semoga saya bisa menang lagi. Secara permainan juga sebenarnya belum terlalu enak,” lanjut Ubed.
Saat menghadapi Faiq, Ubed merasa dia sebenarnya bisa bermain lebih baik. Pasalnya, pemain kelahiran 26 Juni 2007 banyak melakukan kesalahan sendiri dan variasi bola depannya tidak terlalu keluar.
“Di gim pertama saya masih agak ragu-ragu dari awal, pengembalian bolanya banyak tanggung. Di gim kedua sudah mulai enak tapi setelah interval malah banyak mati sendiri dan variasinya depannya tidak terlalu banyak keluar,” jelas Ubed.
“Lawan dia saya harus menjauhkan dari jangkauannya jadi tadi bagaimana bisa membuat dia banyak berlari,” tambah Ubed.
Sementara Isyana/Rinjani, mengunci tiket semifinal setelah menunjukkan penampilan ciamik untuk kesekian kalinya di Kejuaraan Dunia Junior 2024. Duet ganda putri itu mengalahkan Liu Yuan Yuan/Wang Dao asal Tiongkok dua gim langsung 21-18, 21-19.
Meski hanya dua gim, kemenangan Isyana/Rinjani tidaklah mudah. Mereka sempat terlibat kejar mengejar angka dengan duet tuan rumah baik pada gim pertama maupun di gim kedua.
“Di gim pertama sudah mepet poinnya, sempat unggul dua poin lalu disamakan, sempat tertinggal juga tapi kami berhasil menyamakan poin lagi. Kami hanya menjaga fokus dan mental saja. Dibandingkan ganda putri China lain, gaya main Liu/Wang sedikit berbeda. Yang ini no lobnya lebih bagus,” sahut Isyana.
“Di gim kedua kami beberapa kali terlalu terburu-buru, terbawa tempo lawan. Itu seharusnya tidak dilakukan. Setelah tertinggal kami mencoba konsisten saja dengan starategi kami. Cukup senang karena sudah ada peningkatan di lapangan dibandingkan hari sebelum-sebelumnya,” timpal Rinjani.
Selanjutnya di babak semifinal, Isyana/Rinjani akan berhadapan dengan duo Jepang Ririna Hiramoto/Aya Tamaki. Mereka mengaku harus lebih waspada untuk menghadapi duet unggulan keempat tersebut.
“Kami senang bisa mendapat medali tapi kami belum puas. Kami juga belum memikirkan ke sana (medali dan naik podium), kami hanya mau fokus ke pertandingan selanjutnya,” ungkap Rinjani.
“Untuk lawan Jepang, pola bermainnya kan satu-satu jadi kami harus siap di lapangan. Siap capek dan lebih tahan di lapangan,” tukas Isyana.
Sayangnya, langkah Ubed dan Isyana/Rinjani gagal diikuti oleh empat wakil Indonesia lain. Mereka adalah Dexter Farrell/Wahyu Agung Prasetyo, Karsten Spencer Darma/Dapa Lesmana (ganda putra), Richie Duta Richardo (tunggal putra), dan Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana (ganda campuran). (*)