batampos – Indonesia tak pernah luput membawa pulang medali emas dari Olimpiade sejak edisi 1992, kecuali pada 2012. Karena itu, tradisi emas tersebut diharapkan bisa kembali dipertahankan dalam Olimpiade Paris 2024 yang dimulai 26 Juli mendatang.
Bulu tangkis kembali menjadi andalan Merah Putih untuk merebut emas. Semua emas Olimpiade Indonesia memang berasal dari cabang olahraga tersebut.
Terakhir lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020. Meski, belakangan, prestasi badminton Indonesia secara keseluruhan tak begitu menggembirakan.
Tidak ada pemain tunggal maupun ganda Indonesia yang berada di peringkat teratas ranking BWF. Dalam Indonesia Open yang berlangsung bulan lalu, tak ada satu pun wakil Indonesia yang melaju ke final.
Dalam Olimpiade Paris 2024, Indonesia berkekuatan 29 atlet yang berasal dari 12 cabang olahraga. Jumlah itu terbanyak dalam 20 tahun terakhir. Pada Olimpiade Athena 2004, Indonesia mengirimkan 38 wakil.
Secara keseluruhan, kontingen Indonesia terdiri atas 86 orang, termasuk ofisial. ”Dan ada enam cabang olahraga dengan wasit dari Indonesia,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo saat mengukuhkan para atlet di Auditorium Wisma Kemenpora, Jakarta, Rabu (10/7).
Dengan jumlah kontingen tersebut, Dito berharap Indonesia dapat memperoleh peringkat dan medali lebih baik daripada sebelumnya. ”Karena ada beberapa cabor perdana yang kita loloskan,” jelasnya.
Mengenai target spesifik pemerintah terkait medali emas di Paris, Dito enggan menyebut angka. Tapi, ada tiga cabor yang diharapkan: badminton, angkat besi, dan panjat tebing.
”Pastinya kami berharap banyak dari badminton,” tegasnya. ”Dan, juga dilihat dari kualifikasi, kami harus jaga di wall climbing (panjat tebing) dan angkat besi,” imbuh menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju itu.
Sejak Olimpiade Sydney 2000, angkat besi tak pernah berhenti menyumbangkan medali. Sementara itu, para atlet panjat tebing Indonesia berkali-kali meraih prestasi dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Anindya Bakrie selaku chef de mission (CdM) menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk mendukung para atlet secara penuh di Paris. ”Kami akan antisipasi untuk memberikan yang terbaik bagi atlet,” katanya.
Selain dikukuhkan, kontingen Indonesia dilepas Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin. Mereka langsung bergerak dari Kemenpora menuju Istana Kepresidenan Jakarta kemarin sore.
Jokowi mengatakan, kontingen Indonesia dihuni para atlet pilihan yang telah mengikuti kualifikasi dan seleksi secara ketat. Selain itu, semua mata dunia dan Indonesia kini tertuju kepada para atlet karena mewakili Merah Putih.
”Rakyat Indonesia menaruh banyak harapan kepada atlet-atlet kita. Karena itu, siapkan fisik, siapkan mental, siapkan diri untuk bertanding dan harapan kita berhasil dan menang dan pulang membawa medali,” imbuh Jokowi. (*)
KIPRAH INDONESIA DI OLIMPIADE SEJAK MEDALI PERTAMA
Seoul 1988: 0 emas, 1 perak, 0 perunggu
Barcelona 1992: 2 emas, 2 perak, 1 perunggu
Atlanta 1996: 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
Sydney 2000: 1 emas, 3 perak, 2 perunggu
Athena 2004: 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
Beijing 2008: 1 emas, 1 perak, 4 perunggu
London 2012: 0 emas, 2 perak, 1 perunggu
Rio 2016: 1 emas, 2 perak, 0 perunggu
Tokyo 2020: 1 emas, 1 perak, 3 perunggu