Minggu, 24 November 2024

Gagal Total di Indonesia Open 2024, PBSI Kecewa dengan Atlet Pelatnas

Berita Terkait

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani usai melawan ganda putra Taipe Lee Yang/Wang Chi-Lin dalam babak 16 besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). Ganda putra Indonesia menang atas ganda putra Taipe dengan skor 21-11,21-18. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

batampos – Turnamen Indonesia Open 2024 Super 1000 telah usai, tim Merah Putih sebagai tuan rumah gagal total dalam gelaran yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta.

Turnamen BWF World Tour Super 1000 di Jakarta ini telah digelar mulai Selasa (4/6) dan berakhir pada Minggu (9/6) lalu. Sebagai tuan rumah Indonesia diharapkan akan menyabet banyak gelar dalam ajang bergengsi ini.

Nyatanya, pil pahit harus dirasakan oleh publik pecinta badminton Tanah Air. Atlet-atlet kebanggaan Indonesia yang turun dalam Turnamen Super 1000 ini tak ada satupun yang melaju hingga babak final.

Otomatis tak ada satu gelar yang disabet oleh atlet-atlet terbaik negeri ini. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selaku organisasi yang menaungi pun merasa kecewa atas hasil minor yang diraih atlet-atlet pelatnas.

Terlebih Indonesia Open 2024 Super 1000 ini menjadi ajang untuk atlet-atlet yang akan terjun membawa Merah Putih di gelaran Olimpiade Paris 2024 mendatang.

PBSI yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Ricky Subagja, angkat bicara atas hasil yang jauh dari harapan PBSI.

Ricky Subagja menyampaikan bahwa atlet-atlet Indonesia yang turun pada gelaran turnamen bergengsi BWF World Tour Super 1000 di Jakarta belum tampil dengan maksimal.

Dirinya juga mengaku hasil-hasil yang kurang apik itu jauh dari harapan PBSI. Atlet Indonesia yang masuk dalam pelatnas hanya mampu sampai pada babak perempat final.

Bahkan, satu-satunya wakil Indonesia yang lolos bertanding hingga babak semifinal merupakan atlet ganda putra yakni Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.

Jika dilihat lagi pasangan ganda putra Sabar/Reza juga merupakan atlet-atlet non-pelatnas Indonesia. Akan tetapi mampu memberi kejutan dengan menerobos hingga babak semifinal Indonesia Open 2024.

“Kurang lebih 31 atlet Indonesia pada ajang Kapal Api Indonesia Open 2024 tidak tampil maksimal dan masih jauh dari harapan PBSI serta kami semua,” ungkap Ricky Subagja saat press conference di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (9/6) yang dikutip dari situs resmi PBSI.

Kekecewaan PBSI akan hasil minor atlet-atlet Indonesia terutama yang masuk kedalam jajaran pelatnas pun diungkapkan oleh sosok yang sempat meraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1996 lalu.

“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas, yang lolos ke perempatfinal ada dua wakil saja. Padahal ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade Paris 2024 sehingga kami akan evaluasi menyeluruh,” ungkapnya.

Baca Juga: Unggahan Instagram Pamela Safitri Dianggap Masuk Kategori Porno, Netizen Singgung UU Pornografi

Tak ingin larut dalam situasi seperti ini, PBSI akan melakukan evaluasi bersama para pelatih di lima sektor untuk mencari solusi bersama atas kegagalan atlet-atlet Indonesia pada ajang Indonesia Open 2024.

Langkah yang diambil tersebut dilakukan oleh PBSI pada sisa waktu sebelum gelaran Olimpiade Paris 2024 mendatang dimulai. Ricky Subagja pun masih memiliki keyakinan besar kepada atlet-atletnya dapat meraih medali emas di Olimpiade 2024.

“Saya masih punya keyakinan besar di lima sektor ini, potensi meraih medali masih ada. Dengan sisa waktu yang ada ini, harapannya kami betul-betul fokus menjaga performa untuk bisa tampil maksimal di Olimpiade,” tuturnya. (*)

 

 

SourceJPGroup

Update