batampos – Fans garuda melakukan gerakan dengan membuat petisi untuk mendesak PSSI segera lakukan perpanjangan kontrak Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Petisi itu diumumkan secara resmi melalui media sosial.
Gerakan di media sosial itu dilakukan oleh fans garuda yang tergabung dalam komunitas Indonesia Pride yang merupakan komunitas fanbase Timnas Indonesia di Instagram dan juga Twitter.
Gerakan ini diinisiasi oleh Divo Sashendra selaku pemilik akun Garuda Revolution yang juga sekaligus bertindak sebagai penanggung jawab petisi.
Petisi ini dibuat untuk menuntut PSSI segera melakukan perpanjangan kontrak terhadap Shin Tae Yong dan juga timbul dari rasa kekhawatiran fans terhadap kinerja PSSI yang sering melakukan gonta ganti pelatih.
“Adapun petisi ini dibuat karna mayoritas pendukung Timnas Indonesia di media sosial mendukung perpanjangan kontrak STY sesegera mungkin, dan dengan melihat rekam jejak PSSI yang sering mengganti pelatih disaat proses timnas sedang sangat baik seperti era Luis Milla.”
Para fans juga takut apabila PSSI tidak bergerak cepat akan ada negara lain yang bisa memanfaatkan kesempatan ditengah ketidakpastian status STY saat ini.
“Kami khawatir akan ada negara-negara lain yang akan melakukan penawaran terhadap STY selama nasibnya digantung oleh PSSI,” tulisnya
Selain itu, para Fans Garuda juga menyakini tidak ada lagi yang perlu dipertanyakan terkait perpanjangan kontrak, prestasi dan perubahan telah banyak disumbangkan dan diberikan oleh STY kepada Timnas Indonesia
“Selama 4 tahun STY melatih Timnas Indonesia telah membawa perubahan yang luar biasa, bukan cuma secara permainan tapi juga pencapaian, STY berhasil meloloskan Indonesia ke Piala Asia selama 17 Tahun dan untuk pertama kalinya Timnas Indonesia lolos ke 16 besar Piala Asia.” tulisnya
Lebih lanjut “STY juga pertama kalinya meloloskan Indonesia ke Piala Asia U23, selain itu membawa perubahan yang signifikan ke Ranking Indonesia dari 176 ke 142 Fifa.”
Para Fans Garuda juga mengungkapkan bahwa Piala Asia U-23 tidak harus dijadikan sebagai target yang sedemikian rupa, pasalnya event yang akan berjalan di Qatar itu tidak masuk kedalam agenda FIFA sehingga tidak ada jaminan pemain abroad akan dilepas oleh klubnya dengan mudah.
Mereka juga mempertanyakan “akankah proses Timnas Indonesia selama 4 tahun yang sudah baik ini akan dipertaruhkan hanya demi turnamen yang bukan agenda fifa?” (*)