Senin, 25 November 2024

Bernardo Tavares Tinggalkan PSM di Tengah Pertandingan, Keputusan Kontroversial Wasit Disorot

Berita Terkait

Bernardo Tavares meninggalkan Stadion Brawijaya saat PSM Makassar dijamu Persik Kediri. Dia mengira pertandingan telah berakhir. (Badan Liga Indonesia)

batampos –  Pertandingan sengit antara Persik Kediri vs PSM Makassar, Senin (18/12), memunculkan kontroversi besar setelah wasit menghentikan pertandingan selama 2×30 menit. Drama ini melibatkan keputusan kontroversial wasit yang dianggap merugikan salah satu tim.

Drama tersebut mencuat ketika wasit Yudi Nurcahya memutuskan untuk melanjutkan pertandingan setelah berhenti selama 2×30 menit di Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (18/12).

Sementara pelatih PSM,  Bernardo Tavares diketahui meninggalkan stadion dan menuju bandara karena meyakini pertandingan telah berakhir. Keputusannya ini tidak hanya meninggalkan timnya tanpa dukungan, tetapi juga menjadi sorotan utama dalam dunia sepak bola.

Menurut aturan dalam ‘Laws of the Game’ yang dikeluarkan oleh FIFA, Pasal 5 – Keputusan Wasit memberikan kewenangan kepada wasit untuk menghentikan pertandingan sewaktu-waktu, terutama untuk alasan keselamatan pemain atau sebagai tanggapan terhadap pelanggaran aturan permainan. Namun, dalam pertandingan ini, keputusan wasit menjadi sorotan utama.

Melalui konferensi pers setelah pertandingan, Asisten pelatih PSM Makassar, Ahmad Amiruddin, mengkonfirmasi keputusan kontroversial Bernardo Tavares.

“Jelas kami sangat kecewa mengenai regulasi. Di aturan itu 2 x 30 menit ada pemberhentian, habis itu pertandingan dihentikan. Dan, pada saat itu pelatih kami sudah pulang karena memang ada tiket pesawat,” ungkap Amiruddin.

Ketidakpuasan semakin mendalam ketika pertandingan tiba-tiba dilanjutkan setelah Bernardo Tavares hampir sampai di bandara.

Amiruddin menjelaskan, “Sekarang ternyata di injury time, pelatih sudah hampir sampai di bandara, pertandingan kembali dilanjutkan dengan sisa waktu 3 menit dan extra time 6 menit.”

Para pemain PSM juga menyuarakan kekecewaan mereka terhadap keputusan wasit.

Gelandang PSM, Akbar Tanjung, menyebutnya sebagai ‘skandal di lapangan’. “Kami tidak mengerti regulasi seperti apa yang kami ikuti. Yang jelas, kami kecewa dengan keputusan hari ini,” ungkapnya.

Kekecewaan dan ketidakpuasan ini menyoroti tantangan dalam regulasi sepak bola Indonesia, dengan para pemain dan staf PSM Makassar menuntut ketegasan dari wasit untuk mendukung kemajuan sepak bola Tanah Air.

Drama ini mempertanyakan integritas pertandingan dan memberikan pukulan telak pada pertandingan yang seharusnya diwarnai keadilan dan sportivitas. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update