Selasa, 26 November 2024

Fajar/Rian dan Leo/Daniel Tumbang di China Open

Berita Terkait

Fajar Alfian dan Rian Ardianto saat menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, Changzhou. (PBSI)

batampos – Apa yang dikhawatirkan badminton lovers Indonesia menjadi kenyataan. Dua wakil ganda putra langsung berguguran di babak pertama China Open.

Jika Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin ditaklukkan wakil tuan rumah Liang Wei Keng/Wang Chang (15-21, 18-21), Fajar Alfian/Rian Ardianto kalah oleh jagoan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (19-21, 19-21).

Kekalahan itu terjadi di Changzhou Olympic Sports Centre Xincheng Gymnasium, Changzhou, Selasa (5/9). Praktis, harapan untuk merebut gelar bergantung kepada tiga wakil ganda putra yang tersisa. Ketiganya baru bertanding hari ini (6/9).

Leo begitu menyesalkan kekalahan yang diderita di babak pertama. Sebab, di game pertama dan kedua, pasangan berakronim LeoNil itu sempat unggul. ’’Tapi, kami tidak bisa memaksimalkan itu. Malah terkejar lagi oleh lawan,’’ keluhnya kemarin.

Seharusnya, sambung Leo, di turnamen level super 1000 seperti ini, dia bisa bermain lebih aman. ’’Tadi kami malah terlalu mudah mati. Melawan mereka tidak bisa satu dua kali pukulan langsung poin,’’ ungkapnya.

Hal senada disampaikan Rian. Dia menyesalkan tak bisa memanfaatkan kesempatan saat beberapa kali unggul. ’’Harusnya bola bisa masuk dulu. Tapi, kami malah terburu-buru ingin mendapat poin, jadi nyangkut atau keluar,’’ ucap Rian.

Sebaliknya, Fajar menyebutkan bahwa lawan bermain sangat sabar dan percaya diri. ’’Mau menyerang ataupun bertahan mereka siap. Dibandingkan kami, mereka lebih safe mainnya, terutama di poin-poin kritis,’’ tuturnya.

Padahal, lanjut dia, saat bermain ada beberapa momen bola tanggung. Tapi, lawan masih bisa mengembalikan dengan baik. ’’Itu cukup berpengaruh bagi kami. Karena di pertandingan seperti ini satu poin sangatlah penting,’’ ucapnya.

Faktor nonteknis juga harus menjadi bahan evaluasi. ’’Beberapa kali kalah di babak pertama pasti membuat lawan lebih percaya diri saat bertemu kami. Ini yang harus kami cari solusi secepatnya,’’ ujar Fajar.

Ya, dalam beberapa turnamen terakhir, FajRi –akronim Fajar/Rian– gugur di babak awal. Sebelumnya, mereka juga tersisih di babak 32 besar kejuaraan dunia. Mereka saat itu kalah oleh wakil Taiwan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan (18-21, 19-21).

Perihal kepercayaan diri yang menghilang, Rian mengaku awalnya susah bermain lepas tanpa memikirkan hal lain. ’’Hanya memang pas di lapangannya kami tidak bisa keluar dari tekanan permainan lawan dan kurang sabar,’’ jelasnya.

Di sisi lain, duo ganda campuran Dejan Ferdinansyah/Gloria E. Widjaja dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari bakal menantang unggulan. Mereka kemarin meraih kemenangan di babak pertama.

DeGlo –akronim Dejan/Gloria– menundukkan Yang Po Hsuan/Hu Ling Fang (21-16, 21-14) dan RiPith –sapaan Rinov/Pitha– mengalahkan Chang Ko Chi/Lee Chih Chen (21-19, 16-21, 21-19).

Di babak 16 besar pada Kamis (7/9), DeGlo bakal menghadapi Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dan RiPith menghadapi Dechapool Puavaranukroh/Sapsiree Teerattanachai. ’’Ya, kami akan kembali bertemu Zheng/Huang di babak kedua. Kemarin di kejuaraan dunia baru ketemu juga. Jadi nanti harus lebih berani saja, nothing to lose,’’ kata Dejan. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update