batampos – Pasangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri sukses melawati rintangan berat di Thailand Open.
Kemarin (1/6) duo berakronim BaKri itu menundukkan jagoan India sekaligus unggulan pertama turnamen Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty lewat rubber game 24-26, 21-11, 21-17 di Indoor Stadium Huamark, Bangkok.
”Di game pertama, kami cukup tertekan di awal. Tapi, menjelang akhir kami coba fokus, berusaha lepas dari tekanan lawan dan berhasil mengejar. Sayangnya, di point setting kami malah kurang tenang,” ujar Fikri kemarin.
Partnernya, Bagas, menjelaskan, pada game pertama dirinya agak kaget dan kewalahan. Sebab, sisi lapangan lawan menang angin. ”Itu sangat terasa. Sementara, kami posisinya kalah angin. Kondisi itu membuat mereka enak sekali dalam menyerang,” kata Bagas.
Baca Juga: Pol Espargaro Bakal Come Back di MotoGP Mugello
Tidak mau melakukan kesalahan yang sama, juara All England 2022 itu berbalik di dua game setelahnya. ”Kami diuntungkan dan terus menekan mereka. Cari poin dengan mengontrol permainan,” tutur Fikri.
Bagas mengungkapkan, di game ketiga dirinya sudah melihat lawan yang bermain kurang yakin dan percaya dirinya turun dengan mati-mati sendiri. ”Sebenarnya sudah terlihat dari game kedua. Ini menjadi kesempatan buat kami untuk memaksimalkan. Kami tidak boleh lengah,” tegas Bagas.
Ini menjadi kemenangan pertama BaKri atas Rankireddy/Shetty. Di tiga partai sebelumnya, mereka selalu kalah.
Di babak perempat final hari ini (2/6), BaKri menghadapi ganda Taiwan Lu Ching Yao/Yang Po Han.
Baca Juga: Eksekutor Penentu Kemenangan Sevilla, Ini Ceritanya
Di sisi lain, dua ganda putri Indonesia harus angkat koper lebih dulu. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dikalahkan Rin Iwanaga/Kie Nakanishi 12-21, 13-21. Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto ditundukkan Kim So-yeong/Kong Hee-yeong 18-21, 9-21.
”Hari ini (kemarin, Red) kami main melawan diri sendiri dan tidak bisa keluar dari tekanan itu. Dan, pada akhirnya kami tidak bisa mengeluarkan performa dengan baik. Mainnya bingung mau bagaimana. Ini yang harus kami pelajari satu sama lain,” jelas Apriyani.
”Kami terlalu menggebu-gebu ingin menang, tapi malah kurang tenang dan terburu-buru. Keinginan itu malah tidak bisa dikontrol,” timpal Fadia. (*)
Reporter: JPGroup