batampos – Sedekade lalu, Luton Town masih bermain di kompetisi amatir. Musim depan mereka bakal mencicipi rumput stadion kondang seperti Old Trafford, Anfield, dan Stamford Bridge.
Stadion Wembley kemarin (28/5) dini hari terbelah menjadi dua warna. Biru untuk warna pendukung Coventry City dan oranye untuk suporter Luton Town. Dua tim itu berlaga di final playoff Championship alias perebutan tiket ke Premier League.
Seiring jumlah penonton 85.711, setidaknya ada 40 ribu manusia yang mendukung tim masing-masing. Angka itu nyaris 400 persen dari kapasitas Kenilworth Road, kandang Luton Town, yang berkapasitas 10.356 penonton.
Dengan Luton dihuni 287 ribu orang, berarti sepertujuh warga Luton meramaikan Wembley kemarin.
Baca Juga: Menang Tipis atas Juventus, AC Milan Amankan Tiket Liga Champions
Euforia yang harus dibiasakan warga Luton setelah The Hatters –julukan Luton Town– berhak promosi ke Premier League setelah mengalahkan Coventry 6-5 lewat adu penalti. Kali terakhir The Hatters tampil di kompetisi kasta teratas Inggris terjadi pada musim 1991–1992 (era First Division) atau semusim sebelum era Premier League.
Kesuksesan Luton Town main di Premier League pun dikaitkan dengan Kenilworth Road. Bukan masalah kapasitas penonton yang kecil, kandang AFC Bournemouth berkapasitas 11.307 orang.
Melainkan perlu ada perombakan untuk ruang VAR (video assistant referee) hingga harus memenuhi standar jumlah match steward dan gap antara lapangan dan tribun. Artinya, renovasi mutlak dilakukan.
Chairman David Wilkinson telah mengungkapkan bahwa renovasi awal, dengan biaya GBP 10 juta (Rp 184,6 miliar), adalah memermak Bobbers Stand. Selain jumlah kursi, akan ditambahkan beberapa fasilitas seperti ruang media, studio analisis data, toilet, lampu sorot tambahan, kamera tambahan, hingga restoran.
”Kapasitas stadion bakal meningkat menjadi 19.500 kursi,” kata Wilkinson.
Baca Juga: Hasil Formula 1 GP Monako: Verstappen Mendominasi
Renovasi itu belum menyentuh Oak Stand yang viral di media sosial. Akses masuk Kenilworth Road yang harus melalui balkon apartemen dengan pemandangan beberapa bangunan yang rusak. Serasa melewati gang-gang kumuh becek dengan tong sampah di sisi.
Seiring Premier League musim depan yang bergulir medio Agustus nanti, artinya Luton hanya punya waktu 10 pekan untuk menuntaskan renovasi stadion yang beroperasi sejak 1905 itu. Beruntung Luton Town tidak akan kesulitan dana karena The Hatters menerima pemasukan GBP 170 juta (Rp 3,13 triliun) dari prize money maupun hak siar.
”Yang pasti, Erling Haaland (striker Manchester City, Red) tidak akan melalui jalan masuk itu (lewat balkon apartemen, Red). Dia akan melakukannya di jalan lain (setelah Kenilworth Road direnovasi, Red),” beber CEO Luton Town Gary Sweet kepada BBC. (*)
Reporter: JPGroup