batampos – Dua pemain tunggal putra Indonesia mencatat hasil berbeda di babak 32 besar India Open, Selasa (17/1). Jika Jonatan Christie berhasil menekuk Brian Yang dengan skor 21-14, 21-9, Chico Aura Dwi Wardoyo takluk oleh pebulu tangkis Tiongkok Shi Yu Qi. Chico kalah dengan skor 22-20, 16-21, 15-21 saat bertanding di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi.
Jojo –sapaan akrab Jonatan– menuturkan, kondisi pertandingan di India terasa berbeda dengan di Malaysia Open pekan lalu.
’’Di sini (India) udara dan lapangannya terasa dingin seperti main di Eropa. Dengan kondisi ini, saya malah merasa lebih oke,’’ sebut Jojo.
Karena itu, dia bisa lebih fokus untuk menjaga hal-hal nonteknis. ’’Tinggal menjaga pikiran, fokus, mental, dan rasa percaya diri di lapangan saja,’’ kata juara Asian Games 2018 itu.
Karena lebih fokus, Jojo bisa terus menekan Brian dan tidak memberi kesempatan lawan berkembang. ’’Saat memimpin, saya tidak boleh lengah,’’ ucapnya.
Di babak kedua, Jojo akan bersua Zhao Jun Peng dari Tiongkok. ’’Saya harus bersiap lagi. Saya akan bertemu dia. Pola permainan lawan yang cenderung lamban harus diwaspadai,’’ jelasnya. ’’Pola dan tempo yang lambat seperti itu malah kerap membuat saya tidak enak. Saya tidak boleh terjebak dengan permainan seperti itu,’’ imbuh Jojo.
Di sisi lain, Chico mengakui permainannya terdikte oleh lawan. Padahal, dia sudah berusaha mempercepat tempo dan ritme permainan. Tapi, itu tidak berjalan dengan baik. ’’Lawan memang lebih berpengalaman dan lagi enak permainannya, sehingga tetap mampu mengontrol hingga pertandingan selesai,’’ ungkap Chico.
’’Kecewa juga di dua turnamen tur Asia saya gagal menampilkan performa terbaik. Sebelumnya di Malaysia Terbuka saya tersisih di babak kedua,’’ sesalnya. Di Malaysia Open lalu, laju Chico dihentikan wakil India Prannoy H.S. di babak 16 besar.
Dari ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati juga mengawali turnamen dengan baik. Mereka berhasil mengalahkan wakil Taiwan Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang (21-14, 17-21, 21-18). Meski menang, masih banyak yang harus dievaluasi. (*)