batampos – Pada 7 Desember 2016 lalu, My Dinh National Stadium, Hanoi, menjadi saksi ketangguhan tim nasional Indonesia. Skuad Garuda yang diserang habis-habisan ternyata mampu menahan gempuran Vietnam. Bahkan, Indonesia bisa mencetak dua gol ke gawang The Red Dragons –julukan timnas Vietnam.
Dua gol Indonesia ke gawang Vietnam membuat pertandingan berakhir dengan skor 2-2. Hasil itu sekaligus membawa pasukan Merah Putih lolos ke babak final AFF Cup 2016 dengan agregat skor 4-3. Pada semifinal leg pertama yang saat itu digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Indonesia mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1.
Shin Tae-yong (STY) memang belum menjadi pelatih timnas Indonesia ketika sukses menyingkirkan Vietnam di kandangnya ketika itu. Tapi, pengalaman tersebut menjadi salah satu bekal yang disiapkan STY untuk memompa motivasi para pemainnya. Dia ingin hasil manis itu terulang saat Indonesia hari ini kembali berhadapan dengan The Red Dragons (live RCTI pukul 19.30 WIB). Apalagi, kedua tim bertemu dalam ajang yang sama dan di tempat yang sama.
STY sudah menyiapkan sega-lanya untuk mewujudkan target tersebut. Secara mental, pelatih asal Korea Selatan itu menilai para pemainnya memiliki fighting spirit yang tinggi. Lalu, secara permainan, STY melihat performa timnas Indonesia terus meningkat.
”Sebelumnya, Vietnam dan Thailand adalah dua tim terkuat di Asia Tenggara. Namun, sejak saya datang ke Indonesia, kami telah berusaha sebaik mungkin. Saya pikir saat ini Vietnam dan Indonesia memiliki level yang sama,” ujar pelatih 52 tahun itu kemarin.
Dalam pertandingan malam ini, timnas Indonesia hanya perlu me-ngalahkan Vietnam dengan skor 1-0. Tapi, apabila sulit menang, skuad Merah Putih harus bisa menahan imbang lawan minimal 1-1. Jika skor tetap 0-0 sampai waktu normal berakhir, pertandingan akan dilanjutkan dengan extra time.
Tapi, STY mengakui perlu kerja keras ekstra untuk mengalahkan The Red Dragons. Sebab, Vietnam merupakan satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan sepanjang penyelenggaraan AFF Cup 2022. Capaian positif itu tidak terlepas dari tangguhnya Dang Van Lam di bawah mistar Vietnam. Kepiawaian dalam mengawal gawang membuatnya sama sekali tidak tergantikan dari fase grup hingga babak semifinal.
Dalam hal pertahanan, STY me-ngakui Vietnam lebih baik dari capaian timnas Indonesia. Sepanjang pergelaran AFF Cup 2022, gawang skuad Merah Putih sudah kebobolan tiga kali. Perinciannya, dua kebobolan terjadi saat Nadeo Argawinata bermain. Lalu, satu kebobolan lain terjadi saat Syahrul Trisna Fadillah menggantikan peran Nadeo.
”Saya setuju Vietnam memiliki organisasi pertahanan yang baik. Tapi, ini bukan berarti kami tidak baik. Kami sudah menciptakan permainan yang bagus. Dan, kami juga banyak menciptakan peluang berbahaya,” tegas mantan pemain Queensland Roar tersebut.
Meski demikian, STY menyadari timnya belum sempurna. Terutama dalam penyelesaian akhir. Itulah kenapa Indonesia gagal membobol gawang Vietnam pada pertandi-ngan semifinal leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
STY akan menebus kegagalan itu hari ini. ”Saya rasa kami memiliki kesempatan untuk menang. Tim sudah melakukan persiapan yang bagus. Kami akan menampilkan permainan terbaik,” tegas pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 Rusia tersebut.
Di sisi lain, pelatih timnas Vietnam Park Hang-seo menantang STY untuk membuktikan ucapannya yang menyebut timnas Indonesia sudah selevel dengan The Red Dra-gons. ”Dia harus membuktikan dengan hasil. Bukan hanya dengan kata-kata. Saya rasa dia harus bertanggung jawab atas hasil tersebut,” ucap pria asal Korea Selatan itu. (*)