Minggu, 24 November 2024

Teknologi VAR Masih Bisa Timbulkan Kontroversi

Berita Terkait

Layar besar di Stadion Emirates, London, memperlihatkan keputusan VAR dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris, Arsenal lawan Manchester United pada Sabtu (23/4). (Paul Childs/Action Images/Reuters/Antara)

batampos – Ketika pelatih Liverpool FC Jurgen Klopp merindukan VAR (video assistant referee) di Piala Liga kontra Manchester City, Jumat (23/12) dini hari WIB, fakta berseberangan muncul terkait teknologi bantuan kepada wasit tersebut.

Seperti dilansir Daily Star, penggunaan VAR pada Premier League musim ini tidak luput dari kontroversi.

Hal itu berdasar penelitian yang dilakukan panel independen gabungan beberapa mantan pemain, perwakilan Premier League, dan anggota PGMOL (badan pengawas wasit di Inggris).

Baca Juga: Rashford Perpanjang Kontrak dengan Manchester United, Dapat Bayaran Tertinggi

Panel tersebut meneliti 48 insiden di Premier League yang berfokus pada pembatalan keputusan oleh VAR. Hasilnya adalah 42 insiden dianggap sudah tepat atau 87,5 persen.

Sementara enam sisanya atau 12,5 persen jadi catatan atau bisa diperdebatkan.

Salah satunya terjadi dalam laga antara Manchester United melawan Arsenal pada matchday keenam di Old Trafford (4/9). Pada menit ke-12, winger Arsenal Gabriel Martinelli berhasil membobol gawang United.

Tapi, gol pemain timnas Brasil di Piala Dunia 2022 itu kemudian dianulir wasit Paul Tierney setelah berkonsultasi dengan VAR.

Baca Juga: Debut dengan Timnas, Pemain Naturalisasi Terharu Dengar Sorakan Suporter

Alasannya, sebelum gol Martinelli, kapten Arsenal Martin Odegaard diklaim melanggar gelandang United Christian Eriksen ketika build up serangan.

Momen tersebut harus diakui memengaruhi mood pemain Arsenal. The Gunners yang sukses sapu bersih di lima matchday sebelumnya pada akhirnya takluk oleh United dengan skor 1-3.

Baca Juga: Emi Martinez Selebrasi Tak Senonoh, Aston Villa akan Beri Teguran

Pandit Sky Sports dalam laga kala itu, Jimmy Floyd Hasselbaink, termasuk yang tidak sepakat dengan dianulirnya gol Martinelli. ”Sangat konyol menjadikan hal itu sebagai pelanggaran. Eriksen saja yang terlalu ringkih,” ucap Hasselbaink.

Mereka yang konvensional pun seolah punya alasan untuk skeptis terhadap VAR.

”Bagiku, VAR hanya sebuah rekaman kejadian. (Tetap saja) manusia yang menjalankannya (wasit VAR, Red),” kata mantan tactician Stoke City dan Crystal Palace Tony Pulis kepada BBC. (*)

 

 

 

Reporter: JPGroup

Update