batampos – Tim transformasi sepak bola Indonesia membuat timeline dan action plan untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Salah satu timeline tersebut adalah mengagendakan Liga 1 kembali dimulai pada 25 November.
Namun, anggota Komite Eksekutif PSSI yang juga Ketua Tim Investigasi PSSI untuk Tragedi Kanjuruhan Ahmad Riyadh menyebut lanjutan Liga 1 bisa saja dimulai lebih cepat dari timeline.
Hal itu terjadi apabila pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menghasilkan upaya percepatan perbaikan sepak bola Indonesia. Infantino bertemu dengan orang nomor satu di Indonesia itu kemarin di Istana Negara, Jakarta.
”Sementara ini timeline-nya masih tetap 25 November. Tapi, bergantung besok (kemarin, Red) pertemuan pemerintah dengan presiden FIFA. Kalau pengamanannya sudah siap, ya (Liga 1) segera dilaksanakan. Tapi, untuk tanggalnya (apabila Liga 1 dimajukan) belum,” ujar pria yang juga ketua Komisi Wasit PSSI tersebut.
Riyadh mengungkapkan, ada banyak masukan mengenai konsep penyelenggaraan lanjutan Liga 1. Salah satu usulan adalah meminta lanjutan Liga 1 digelar tanpa penonton. ”Usulan tanpa penonton supaya pertandingan lebih enak. Tapi, itu masih sebatas usulan,” terang Riyadh.
Sebelumnya, Bhayangkara FC dan PSS Sleman mengusulkan agar lanjutan Liga 1 tersentralisasi di satu kota. Tujuannya, Liga 1 bisa selesai sesuai rencana awal.
Yakni, berakhir pada April mendatang. Saat ini, Liga 1 sudah terhenti 17 hari setelah tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober. Sementara itu, Liga 1 masih menyisakan 23 pekan lagi.
Namun, Riyadh tidak mau berspekulasi soal format yang akan dipakai untuk lanjutan Liga 1. Hal itu baru akan dibahas saat presiden FIFA datang ke Indonesia. ”Yang pasti, semoga formatnya indah untuk semuanya,” ucapnya. (*)
Reporter: JPGroup