batampos – Selebrasi wide attacker Phil Foden bersama striker Erling Haaland atas gol Manchester City pada menit ke-53 hanya berlangsung sebentar.
Seiring dengan protes pemain Liverpool FC dan setelah mendengarkan wasit VAR (video assistant referee), wasit Anthony Taylor menganulir gol tersebut.
Yang mungkin tidak disangka, tinjauan VAR untuk kemungkinan menganulir gol bukan dari insiden ketika kaki Haaland terlihat mengganggu bola yang sudah ditangkap kiper Liverpool FC Alisson Becker.
Baca Juga: FIFA Pastikan Piala Dunia U-20 Tetap Digelar di Indonesia
Melainkan karena insiden sebelum itu. Yakni, ketika Haaland dianggap menarik jersey gelandang bertahan LFC Fabinho dan diputuskan Taylor sebagai pelanggaran.
Pelatih City Pep Guardiola begitu geram dengan keputusan Taylor tersebut.
”Sebelumnya, wasit bilang main terus, main terus karena memang ada jutaan pelanggaran seperti itu (insiden Haaland-Fabinho, Red) yang dibiarkan.”
”Tetapi, kali ini diputuskan pelanggaran setelah kami mencetak gol,” omel Pep kepada BBC Radio 5 Live. ”Kalau kami tidak mencetak gol, pasti hal itu dibiarkan,” lanjutnya.
Baca Juga: Koneksi Apik Ali-Salah di Laga Liverpool FC vs Manchester City
Pep beberapa kali memperlihatkan gestur kecewa sehingga memicu serangan berupa lemparan koin kepadanya dari arah tribun penonton.
”Penonton mencoba (melempar koin), tetapi tidak mengenaiku. Bisa saja lain kali mereka akan lebih baik,” seloroh Pep kepada Manchester Evening News.
Bukan sekadar lemparan koin. Seusai laga, bus skuad City mendapat serangan dari para pendukung LFC setelah keluar dari Anfield. Foto-foto dari Daily Mail memperlihatkan kaca depan bus yang retak.
Itu adalah kali ketiga bus City menjadi sasaran penyerangan pendukung LFC setelah insiden pada 2014 dan 2018. ”Ya, beginilah ketika datang ke Anfield,” sindir Pep.
Pada 2018, bus City dilempari botol dan benda-benda lainnya sebelum first leg perempat final Liga Champions di Anfield.
LFC memang menang dengan skor 3-0. Namun, ulah fans membuat The Reds disanksi denda EUR 20 ribu (Rp 302,5 juta) oleh UEFA. (*)
Reporter: JPGroup