batampos – Jelang balapan GP Australia akhir pekan ini, pembalap Ducati Francesco Bagnaia mulai mengeluarkan psywar kepada pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.
Biasanya, Bagnaia kalem di hadapan media. Kini Bagnaia mengeluarkan komentar bernada tantangan kepada Quartararo.
Pembalap Italia tersebut secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan team order Ducati untuk bisa menjadi juara dunia tahun ini.
Bagnaia menambahkan, bantuan dari pembalap-pembalap Ducati lain memang baik saja digunakan dalam perebutan juara dunia di tiga balapan terakhir musim ini.
Namun, dia merasa saat ini bukan waktu yang tepat untuk dilaksanakan.
’’Aku tahu kekuatanku. Tanpa bantuan dari pembalap lain, aku tetap bisa menang,’’ ucap Bagnaia dilansir Crash.
’’Enam balapan yang sudah aku menangi hingga sekarang itu karena aku kuat. Bukan karena seseorang membiarkan aku melewatinya,’’ tambah pembalap 25 tahun tersebut.
Bagnaia juga menyebut bahwa kondisinya saat ini jauh lebih menguntungkan daripada Quartararo.
Empat kemenangan berturut-turut yang didapat dari GP Belanda (26/6) sampai GP San Marino (4/9) menjadi bukti nyata.
Di lain sisi, Quartararo malah sudah absen berdiri di podium tertinggi sejak kali terakhir meraihnya pada GP Jerman Juni lalu (19/6).
Di klasemen pembalap saat ini, Quartararo memang masih nangkring di posisi teratas. Namun, keunggulannya atas Bagnaia yang berada di peringkat kedua tinggal tersisa dua poin.
Sebagai juara dunia bertahan, Bagnaia mengakui Quartararo masih jadi lawan yang tangguh. Pembalap asal Prancis itu juga disebut Bagnaia sebagai salah seorang pembalap terkuat di MotoGP saat ini.
’’Tapi, saat ini aku sedang berada di situasi yang lebih baik,’’ ucap Bagnaia. ’’Aku sedang merasa sangat nyaman dengan motorku. Aku bisa menyerang. Aku bisa memacu motorku dengan maksimal.”
”Sedangkan dia, tampaknya, masih harus lebih bekerja keras dengan motornya,’’ tambah pembalap yang memiliki panggilan akrab Pecco tersebut.
Team order Ducati mulai jadi perbincangan sejak GP Thailand lalu (2/10). Saat itu pembalap Pramac Ducati Johann Zarco tampak punya kesempatan menyalip Bagnaia di tiga lap terakhir.
Namun, pembalap Prancis tersebut seperti dengan sengaja membiarkan dirinya tetap berada di belakang Bagnaia sampai finis. (*)
Reporter: JPGroup