Sabtu, 23 November 2024

Kerusuhan Pecah Usai Laga Arema vs Persebaya, Puluhan Suporter Tewas

Berita Terkait

Kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, (1/10) usai laga Arema FC melawan Persebaya. Puluhan orang dikabarkan meregang nyawa dalam kejadian tersebut (Istimewa)

batampos – Kabar duka datang dari pentas sepak bola Indonesia. Namun, kali ini lebih menyayat hati. Puluhan suporter dikabarkan meninggal dunia dalam kerusuhan Kanjuruhan, usai pertandingan bertajuk Derbi Jatim, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Ribuan Aremania tiba-tiba merangsek masuk ke lapangan dan merusak berbagai fasilitas stadion. Bahkan mobil polisi juga dibakar massa. Menghadapi ‘serbuan’ Aremania, polisi menembakkan gas air mata untuk menghalai massa yang kian beringas. Kerusuhan itu pecah usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya yang merupakan rival klasiknya.

Akibatnya, puluhan suporter terkapar tak berdaya. Ada yang pingsan, ada pula laporan yang menyebut mereka meninggal dunia karena kekurangan oksigen. Akun instagram Arekmalang_id menyebut sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat kericuhan di Kanjuruhan ini.

Bahkan ada di antaranya anak-anak. “Info korban MD 15 orang itu valid, akan tetapi info korban MD 40 orang masih admin update terlebih dulu mengenai keaslian info tersebut,” tulis seperti dikutip dari grup Pojoksatu.id, JawaPos.com.

Kabar lebih mengejutkan disampaikan akun twitter Tio Nugroho @t10nugroho bahkan menyebut ada 60 suporter meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruhan itu. “Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB,” cuit akun tersebut, dipantau Pojoksatu.id, Minggu (2/10) dini hari.

“Kemungkinan masih bisa bertambah karena kapasitas RS tidak mampu menampung, banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys,” lanjutnya.

Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun panitia pelaksana pertandingan Arema vs Persebaya, terkait insiden Aremania rusuh di Kanjuruhan ini. Diberitakan, kondisi di dalam Stadion Kanjuruhan sangat mencekam setelah pluit panjang dibunyikan wasit.

“Belum diketahui ini hanya ada lima atau berapa, tadi saya liat satu truk orang luka yang dibawa ke rumah sakit,” kata seorang saksi. Jika benar kabar puluhan suporter meninggal buntut kerusuhan Kanjuruhan, ini pasti tercatat sebagai tragedi sepak bola Indonesia paling kelam. Padahal, tidak ada kemenenangan yang sebanding dengan nyawa yang berjatuhan. #Prayforkanjuruhan. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update