batampos – Terhitung sudah 72 hari lalu (10/5) Manchester City mendapatkan Erling Haaland.
Yaitu, sejak klub juara bertahan Premier League itu menebus klausul pelepasan kontrak Haaland dari Borussia Dortmund senilai EUR 60 juta (Rp 918,6 miliar).
Durasi yang lumayan panjang menuju laga pramusim pertama City menghadapi klub tersukses Liga MX (Meksiko) Club America pagi ini WIB (21/7).
Laga di NRG Stadium, Houston, itu berpotensi menjadi debut Haaland bersama The Citizens.
Haaland sudah berlatih bersama City sejak hari pertama pramusim. Bukti bahwa City maupun Haaland ingin memasuki kompetisi musim 2022–2023 dengan kondisi yang maksimal.
Striker 21 tahun asal Norwegia itu mencetak 131 gol dan 38 umpan gol dalam 140 laga sebelum ini. Tetapi, itu dilakukannya bersama Molde FK, RB Salzburg, dan Borussia Dortmund.
Haaland belum teruji di kompetisi yang levelnya lebih ketat.
Tantangan top scorer Liga Champions 2020–2021 itu adalah beradaptasi dengan taktik tactician City Pep Guardiola yang terkenal tricky karena tidak semua pemain di bawah asuhannya bisa klik.
Sebut saja Zlatan Ibrahimovic. Ibra hanya semusim berkostum FC Barcelona pada 2009–2010 setelah dibeli dari Inter Milan.
Ternyata, Ibra tidak betah dengan pendekatan Guardiola meski mampu mengemas 22 gol dan 13 umpan gol dari 46 laga.
Handicap tersebut juga menimpa Gabriel Jesus yang hengkang musim panas ini ke Arsenal. Menjadi satu-satunya striker murni dan senior sepanjang musim lalu, Jesus tidak bisa membuat Pep memberinya kepercayaan penuh.
Sergio Aguero, top scorer sepanjang masa City yang menghabiskan lima musim di bawah asuhan Pep (2016–2017 sampai 2020–2021), memberikan nasihat kepada Haaland.
”Pemain elite seperti dia (Haaland, Red) akan tahu cara menyatu dengan taktik di tim asuhan Pep. Memang butuh waktu dan ketika dia mampu melakukannya, segalanya akan terasa mudah,” beber Aguero kepada Stake.com.
Aguero yang pensiun akhir tahun lalu karena masalah kesehatan jantung meyakini Haaland adalah striker dengan kemampuan yang bisa menyatu dengan taktik Pep.
”Dia (Haaland, Red) adalah striker dengan kemampuan yang dibutuhkan City, yakni bisa mencetak (banyak, Red) gol,” ujar pria yang tahun ini masuk Premier League Hall of Fame tersebut.
Berkaca pada taktik Pep dalam tiga musim terakhir, striker City yang tidak bisa memenuhi ekspektasi bisa terpinggirkan.
Sebab, Pep punya ”kebiasaan” menerapkan false nine. Selain Haaland, musim panas kali ini City mendatangkan striker baru asal Argentina Julian Alvarez yang versatile alias bisa bermain melebar.
Striker asal River Plate itu pun disebut mantan bek City asal Argentina Pablo Zabaleta berpotensi ”meledak”.
”Statistiknya bersama River Plate berbicara bahwa dia (Alvarez, Red) salah seorang striker hebat di Amerika Latin. Pindah ke City bakal menjadi langkah besar bagi kariernya,” tutur Zabaleta kepada Manchester Evening News. (*)
Reporter: JPGroup