Rabu, 27 November 2024

Tiga Tahun Maldini Merancang Proyek Scudetto untuk AC Milan

Berita Terkait

Selebrasi Rafael Leao setelah membantu Franck Kessie mencetak gol ketiga untuk AC Milan dalam pertandingan pekan terakhir Serie A lawan Sassuolo pada Minggu (22/5). (Alberto Lingria/Reuters/Antara)

batampos – ”Terlalu cepat membicarakan scudetto.” Begitu yang diucapkan Paolo Maldini ketika disinggung soal peluang AC Milan merengkuh scudetto Serie A tepat saat dia come back ke Milanello (markas latihan AC Milan) pada musim panas 2018.

Maldini, one-club man selama 25 tahun (1984–2009), pulang untuk dipercaya sebagai direktur pengembangan dan strategi olahraga AC Milan.

Setelah empat musim menunggu atau musim ini, Maldini kembali merasakan Rossoneri –julukan AC Milan– merengkuh scudetto setelah kali terakhir pada 2010–2011.

AC Milan meraih scudetto ke-19 setelah mengungguli rival sekota, Inter Milan, dengan gap hanya dua poin (86-84).

Dalam matchweek terakhir kemarin (23/5), Alessio Romagnoli dkk mengalahkan US Sassuolo 3-0 di Mapei Stadium.

Maldini yang diangkat sebagai direktur teknik AC Milan sejak musim panas 2019 memegang peran penting dalam pembentukan skuad juara asuhan Stefano Pioli musim ini.

”Aku menghubungi (Frederic) Massara (direktur sepak bola AC Milan, Red), (Zvonimir) Boban (direktur eksekutif AC Milan), dan beberapa orang pemain pada musim panas 2019. Setelah itu aku memulai ide untuk memenangkan scudetto,” beber Maldini kepada Sky Italia.

Ya, tiga musim mantan kapten timnas Italia tersebut merancang proyek scudetto. ”Dan sekarang kami menikmatinya,” sambung Maldini yang pernah tujuh kali meraih scudetto sebagai pemain AC Milan.

Ide-ide permainan datang dari Maldini sejak dia menjabat direktur pengembangan dan strategi olahraga. Demikian pula halnya dengan pemilihan kerangka pemain dan pelatih.

Il Capitano –julukan Maldini– menaruh kepercayaan besar kepada Pioli meski Pioli pernah digoyang rumor pemecatan. Seperti ketika Rossoneri gagal meraih trofi apa pun sampai akhir musim lalu.

Maldini pun ikut berperan dalam pemilihan pemain untuk skuad Pioli. Franck Kessie, Rafael Leao, Theo Hernandez, Ismael Bennacer, Zlatan Ibrahimovic, Sandro Tonali, Fikayo Tomori, Mike Maignan, dan Olivier Giroud bergabung karena rekomendasinya.

Leao, misalnya, ditahbiskan sebagai pemain terbaik Serie A 2021–2022. Maignan malah back-to-back kiper terbaik (Ligue 1 musim lalu dan Serie A musim ini).

”Ideku (tentang tim proyeksi scudetto, Red) adalah dihuni banyak pemain muda, cepat, dan berani,” ucap Maldini.

AC Milan pun menorehkan rekor sebagai tim termuda yang meraih scudetto dengan rata-rata usia 26 tahun 97 hari. Sudah tepat dengan cita-cita Maldini.

Pioli pun menganggap peran Maldini tidak hanya menciptakan klub yang kuat. Tapi juga para pemain bermental pemenang.

Itu yang menurut Pioli memudahkannya ketika menangani AC Milan. ”Para direktur sudah menciptakan skuad pemenang dari campuran anak muda dan pemain berpengalaman,” bebernya kepada DAZN. (*)

 

Reporter: JPGroup

Update