batampos – Race director F1 Niels Wittich bersikukuh menegakkan regulasi yang sering disepelekan.
Kemarin (7/4) Wittich mengingatkan dengan keras bahwa akan ada hukuman atau sanksi kepada pembalap yang mengenakan perhiasan atau logam yang menempel di tubuh ketika balapan.
ββItu termasuk tindik di bagian tubuh mana pun. Nantinya ada pemeriksaan ketat di setiap akan memulai race,ββ papar pria asal Jerman itu seperti dilansir Motorsport.
Sebenarnya, pelarangan mengenakan perhiasan atau logam di tubuh bukan hal baru.
FIA mengaturnya sejak 2005. Namun, peraturan tersebut tidak terlalu ββditakutiβ para pembalap. Hingga saat ini, belum ada pembalap yang merasakan akibat dari peraturan tersebut.
Buktinya, Billion Dollar Man βjulukan Hamiltonβ masih mengenakan tindik hidung ketika balapan.
Pembalap asal Inggris itu memang dikenal gemar mengenakan aksesori. Di luar balapan, pemilik tujuh gelar F1 itu juga kerap mengenakan kalung dari logam.
Meskipun belum ada pembalap yang dihukum karena mengenakan perhiasan di balik pakaian balap mereka dalam dua GP awal, di Bahrain (20/7) dan Arab Saudi (27/3), bukan tidak mungkin di GP selanjutnya bakal ada ββkorbanβ.
Meskipun, itu diyakini tidak akan langsung diterapkan secara ketat sejak GP Australia Minggu (10/4) walau kemungkinan terjadinya pelanggaran tetap ada.
Kasus beberapa pembalap Formula E Lucas di Grassi, Jean-Eric Vergne, dan Andre Lotterer empat tahun lalu bisa jadi rujukan.
Mereka masing-masing didenda EUR 10 ribu (Rp 156,8 juta) karena kedapatan mengenakan pakaian dalam yang tidak sesuai aturan.
Lebih jauh, sanksi denda, tampaknya, hanya satu-satunya untuk pelanggaran tersebut.
Crash melansir bahwa pembalap yang melanggar tidak akan mendapat sanksi pengurangan poin lantaran pelanggaran tersebut termasuk nonteknis. (*)
Reporter: JPGroup