Motor runner-up seri perdana MotoGP musim ini sudah datang, bakal disusul empat paket pengiriman logistik lagi pekan ini.
WAHIDI AKBAR SIRINAWA, Lombok Tengah
MOTOR-motor itu datang dari Doha, Qatar. Ada pula spare part, helm, dan item keperluan balapan MotoGP lainnya.
Semua bagian dari pengiriman pertama logistik yang tiba di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, kemarin dini hari (9/3). Untuk keperluan balapan seri kedua MotoGP musim ini di Sirkuit Mandalika pekan depan (18–20 Maret).
Qatar Airways jenis Boeing 777F dengan kode penerbangan QR8356 yang mengangkut logistik sekitar 72.220 kilogram itu.
’’Langsung diangkut seluruhnya ke sirkuit,” kata Relations Manager PT Angkasa Pura I BIZAM Arif Haryanto kepada Lombok Post.
Motor-motor yang sampai di Lombok pukul 00.58 kemarin milik dua pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Brad Binder dan Miguel Oliveira. Binder finis di urutan kedua pada seri pertama MotoGP musim ini di Doha pekan lalu.
Arif menyebut, akan ada empat kedatangan logistik MotoGP lagi di BIZAM dalam pekan ini. ”Rencananya ada lima pengiriman. Satu sudah datang tadi malam (kemarin dini hari), empat sisanya akan dikirimkan bertahap,” sebutnya.
Kedatangan logistik pertama itu pun semakin melengkapi persiapan Mandalika menjadi tuan rumah balapan premier pertama yang dihelat di Indonesia sejak 1997 tersebut. Pengaspalan ulang juga telah selesai dikerjakan.
Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengatakan, pembangunan yang ada di dalam kawasan ditargetkan paling lama tuntas 16 Maret. Seperti tribun untuk penonton MotoGP.
”Tentu kita akan usahakan lebih cepat selesai,” ucap Bram.
Dan, seperti sudah diumumkan pemerintah, 63.534 tiket MotoGP untuk hari ketiga diklaim telah habis terjual. Tapi, ludesnya tiket itu tidak berjalan berbarengan dengan sisi penginapan.
Masih ada ribuan kamar hotel, homestay, vila, bungalo, hingga sarhunta (sarana hunian pariwisata) maupun camping ground di Pulau Lombok yang ribuan kamarnya belum dipesan penonton MotoGP.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Yusron Hadi menyebut ada 6.664 kamar yang masih kosong.
Berdasar hasil pemantauan tim hingga 7 Maret lalu, kamar-kamar kosong itu tersebar di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok. Dari Lombok Utara hingga Lombok Timur.
”Penginapan di Lombok masih tersedia, narasi yang kita bangun seperti itu. Jadi, jangan ragu datang,” kata Yusron saat rapat final cek persiapan MotoGP Mandalika Selasa (8/3) lalu.
Untuk MotoGP ini, dispar mulanya menyebut ada 23.889 kamar untuk akomodasi penonton MotoGP. Jumlah kamar kemudian berkurang menjadi 17.883 unit setelah tim turun ke lapangan melakukan pengecekan.
Berkurangnya jumlah kamar disebabkan tidak semua penginapan beroperasi. Ada yang tutup akibat pandemi Covid, ada yang dalam proses perbaikan dari pemilik penginapan.
Dengan ludesnya tiket MotoGP hari ketiga, di atas kertas seharusnya akomodasi di Pulau Lombok juga habis dipesan.
Dengan jumlah kamar 17.883 unit dan jika satu kamar diisi dua orang, artinya ada 35.766 penonton yang bisa ditampung di penginapan-penginapan di Lombok. Hanya setengah dari total tiket yang telah terjual.
Tapi, yang terjadi justru sebaliknya. Akomodasi yang baru dipesan hanya 11.219 unit dari total 17.883 kamar berdasar data Dispar NTB.
Yusron mengatakan, kondisi tersebut mungkin disebabkan adanya penambahan penerbangan melalui Surabaya dan Bali. ”Bisa jadi mereka nonton, kemudian setelah nonton banyak yang langsung kembali lagi pulang pakai pesawat,” tutur Yusron.
Terlepas dari itu, dispar memilih fokus pada 6.664 kamar yang tersisa. Membantu agar laku terjual saat event MotoGP. ”Kita terus promosi di 12 klaster (penginapan) yang sudah kita tetapkan,” ujarnya.
Upaya promosi dilakukan dispar dengan cara memberikan informasi terkait harga, waktu, dan jarak tempuh untuk penonton.
Dengan begitu, penonton MotoGP bisa memperkirakan kapan harus berangkat dari penginapan menuju sirkuit.
Peran agen perjalanan wisata juga dimaksimalkan. Para agen, sebut Yusron, didorong agar membuat paket perjalanan wisata dengan harga bervariasi, untuk menarik minat masyarakat menginap di Pulau Lombok.
Selain itu, lanjut Yusron, pihaknya telah bersurat ke Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Isinya meminta ITDC ikut mempromosikan penginapan di Pulau Lombok. Sebagaimana yang ITDC lakukan di Nusa Dua dan Makassar.
Sementara itu, Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Dewantoro Umbu Joka menyebut kondisi saat ini sudah dia prediksi jauh-jauh hari.
Meski tiket sudah terjual habis, masih banyak kamar penginapan yang kosong. ”Apalagi ditambah dengan permainan (harga) kamar,” katanya.
Dewantoro mengatakan, anggota ASITA fokus menjual kamar-kamar di Gili Trawangan, Meno, dan Air di Lombok Utara. ”Kita fokus di tiga gili. Nginap di sana, nonton di Mandalika,” ungkapnya.
Secara umum, Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyatakan, pemerintah sudah lebih dari siap untuk menyelenggarakan MotoGP pada 18–20 Maret. ”Logistik juga sudah tiba,” ucap Zul kemarin.
Momentum MotoGP ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik. Terutama dari sisi promosi daerah di sektor pariwisata dan investasi. Yang muaranya pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan MotoGP, kawasan Mandalika yang ada di NTB dikenal seluruh dunia. Menjadi global brand. ’’Ini (cara) paling efektif mendatangkan pengunjung ke NTB,’’ tuturnya. (*)