batampos – Jersey biru-hitam Inter Milan sudah identik dengan logo Nike di dada sebelah kanan. Dua pihak itu bekerja sama sejak 1998 atau sudah terjalin selama 24 tahun.
Kerja sama jangka panjang tersebut baru berakhir durasinya pada musim panas 2024.
Meski masih punya kesepakatan, Inter ternyata sudah berbuat ulah. Nerazzurri menjalin kerja sama dengan perusahaan fashion bernama Moncler. Inter dan Moncler mulai berkolaborasi pada Desember lalu dan rencananya berjalan sampai tiga musim ke depan.
Selasa (15/2) Nike mempermasalahkan kerja sama Inter-Moncler tersebut.
Seperti dilansir Calciomercato, kerja sama Inter-Moncler membuat Nike merasa dirugikan atas kerja sama mereka dengan Inter yang bernilai EUR 10 juta (Rp 162,2 miliar) per musim. Nike pun mengancam akan mengurangi nilai dari kerja samanya sebesar EUR 1 juta (Rp 16,2 miliar) per musim.
Calcio & Finanza mengungkapkan, demi menyelamatkan pengurangan EUR 1 juta tersebut, Inter bersedia mengubah perjanjian kontraknya dengan Moncler.
Maksudnya, supaya dalam perjanjian dengan Moncler itu tidak ada yang sama seperti kerja sama Inter dengan Nike.
”Sejatinya, ada dokumen yang menunjukkan bahwa kerja sama Inter dengan Moncler tidak mengindikasikan adanya pelanggaran dalam kerja sama Inter dengan Nike.”
”Yakni, Inter bebas melakukan perjanjian dengan brand pakaian atau alas kaki selama terbatas pada pakaian dan sepatu formal,” tulis Calcio & Finanza.
Kisruh Inter dengan Nike seolah mengingatkan gosip yang pernah berembus pada akhir musim lalu. Yaitu, rencana pindah haluan Nerazzurri dari Nike ke Adidas pada musim depan (2022–2023). (*)
Reporter: JPGroup