Sabtu, 23 November 2024

Persija Hanya Punya 11 Pemain, Pertandingan Lawan MU Ditunda

Berita Terkait

Gelandang baru Persija Jakarta Makan Konate (kiri) saat beraksi menghadapi Persipura Jayapura. (Haritsah Almudatsir/Jawa Pos)

batampos – Penundaan laga di BRI Liga 1 kembali terjadi. Kali ini, pertandingan antara Persija Jakarta melawan Madura United yang seharusnya digelar tadi malam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, ditunda.

Alasannya, Macan Kemayoran –julukan Persija– hanya menyisakan 11 pemain setelah hasil tes PCR kemarin (9/2) siang.

Ke-11 pemain yang tersisa adalah Adrianus Dwiki Arya, Hadi Ardiansyah, Ilham Rio Fahmi, Imam Pathuroman, Marko Simic, Radzky Syahwal Ginting, Riko Simanjuntak, dan Rohit Chand.

Ditambah tiga pemain yang baru saja sembuh dari Covid-19, yaitu Andritany Ardhiyasa, Maman Abdurahman, dan Ismed Sofyan.

Selain itu, staf pelatih Persija tingal dua orang. Yakni, asisten pelatih Ferdiansyah dan pelatih fisik Alberto Lungherini. Sedangkan pelatih kepala Sudirman, pelatih kiper Ahmad Fauzi, plus pelatih fisik lainnya, Ilham Ralibi, masih menjalani isolasi setelah dalam pertandingan sebelumnya terpapar Covid-19.

Karena itulah, berdasar hasil emergency meeting, Persija dan Madura United bersama PT LIB sepakat laga ditunda. Hal itu juga sesuai dengan regulasi BRI Liga 1 pasal 57 ayat 7.

’’Kami mengucapkan terima kasih kepada Madura United yang telah berbesar hati bersedia menunda pertandingan ini. Begitu pun kepada LIB yang telah memfasilitasi terjadinya emergency meeting sore tadi (kemarin) sehingga keputusan ini dapat disepakati,’’ kata Manajer Persija Bambang Pamungkas.

Pria yang akrab disapa Bepe itu menambahkan, penundaan tersebut bisa membuat Persija fokus untuk segera menyelesaikan badai Covid-19 di tim. Agar tidak ada penundaan lagi dalam pertandingan selanjutnya.

’’Kondisi tim sudah membaik dan dapat menjalani pertandingan sesuai dengan jadwal-jadwal yang sudah ditentukan,’’ ucapnya.

Di kubu Madura United, Direktur Utama PT PBMB Zia Ul Haq menuturkan, penundaan memang harus dilakukan. Sebab, timnya tidak ingin mencederai sisi kemanusiaan dan keselamatan dalam sepak bola. ’’Madura United pernah mengalami situasi seperti yang dialami Persija,’’ katanya. (*)

Reporter: JPGroup

Update