batampos – Banyak lubang yang harus diisi Shin Tae-yong dalam sebulan tersisa setelah memastikan tak memanggil pemain timnas yang bermain di klub luar negeri untuk Piala AFF U-23.
Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman adalah pilihan utama Shin Tae-yong (STY) di Piala AFF. Egy Maulana Vikri mencetak dua gol meski baru bisa tampil di semifinal kedua. Elkan Baggot juga menjadi andalan untuk duel udara.
Tapi, semuanya bakal absen di Piala AFF U-23 yang dihelat di Kamboja pada 14–26 Februari. Termasuk Syahrian Abimanyu. Otomatis STY dan staf kepelatihan di bawahnya hanya punya waktu sekitar sebulan untuk mengisi lubang-lubang yang ditinggalkan nama-nama tadi.
Taufik Hidayat (striker), Ilham Rio Fahmi (fullback kanan), Irfan Jauhari (penyerang sayap), dan Marselino Ferdinan (gelandang) adalah sejumlah nama yang ramai disebut bakal dipanggil. Praktis kecuali posisi kiper dan bek tengah, semua pos butuh suntikan tenaga baru. Dan, itulah yang membuat persaingan menembus skuad Piala AFF U-23 bakal seru.
Di posisi bek kanan, misalnya, Ilham Rio Fahmi bakal bersaing dengan Bagas Kaffa. Selain Marselino, permainan Beckham Putra juga kian matang sebagai gelandang serang. Taufik pun harus bersiap berebut tempat dengan Ronaldo Kwateh, juga dengan Hanis Saghara yang masuk skuad Piala AFF 2020.
Taufik adalah penyerang muda masa depan yang mulai mendapat kepercayaan di skuad utama Persija Jakarta. ”Menurut saya, striker lokal harus sering diberi kesempatan bermain. Namun, tidak hanya diberi kesempatan, striker lokal juga harus bisa bersaing dengan penyerang asing,” tutur Taufik kepada Jawa Pos kemarin.
Taufik mengapresiasi STY yang memberikan kesempatan luas kepada para pemain muda di skuad Piala AFF 2020. ”STY sudah melakukan hal tepat. Pemain muda perlu mendapat jam terbang. Saya berharap hal itu juga terjadi di Liga 1,” tegas penyerang yang digadang-gadang menjadi penerus Bambang Pamungkas itu.
Ilham Rio Fahmi tidak kalah potensial. Pada usia yang baru 21 tahun, Rio sukses menjadi pelapis pemain senior asing sekaligus berlabel bintang Marco Motta di Persija.
Salah satu penampilan terbaik Rio bersama Macan Kemayoran –julukan Persija– diperlihatkan dalam pertandingan melawan Bhayangkara FC pada pekan ke-17 Liga 1. Diplot menggantikan peran Motta, pemain asal Banjarnegara itu berhasil membuat Adam Alis Setyano, gelandang serang senior milik Bhayangkara FC, sama sekali tidak berkutik.
”Puncak karier seorang pesepak bola adalah membela timnasnya. Saya berdoa dan akan terus berusaha untuk mencapai itu,” ucap Rio.
Marselino Ferdinan juga sangat berpeluang masuk skuad timnas U-23. Performa pemain Persebaya Surabaya itu sedang meroket. Bahkan, dia baru saja dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Liga 1 2021–2022 bulan Desember.
”Saya sangat bersyukur. Pastinya, saya bangga dan tidak boleh cepat puas. Dan, semoga makin konsisten ke depan,” kata pemain 17 tahun itu kepada Jawa Pos.
Dia tahu peluangnya masuk skuad timnas U-23 terbuka lebar. Tapi, saat ini dia tidak mau sesumbar. ”Semua itu kan pilihan pelatih (Shin Tae-yong) ya. Saya tunggu arahan dari pelatih saja,” jelas Marsel.
Tapi, jika benar masuk skuad, Marsel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. ”Intinya, saya harus memberikan penampilan terbaik di setiap laga,” katanya.
Pada perhelatan Piala AFF U-23 2019, Indonesia berhasil keluar sebagai juara. Marsel berharap torehan itu bisa terulang tahun ini. Hanya, dia tahu itu bukan tugas mudah. Apalagi, negara lain juga pasti berbenah.
Kegagalan tim senior mengangkat trofi Piala AFF 2020 akan dijadikan sebagai pelecut bagi Marsel. ”Semoga semua makin termotivasi (untuk juara) setelah kegagalan tim senior di Piala AFF. Kami akan berusaha memperbaiki itu di ajang U-23,” ujar pemain kelahiran 9 September 2004 tersebut.
Dia semakin yakin karena beberapa penggawa timnas senior mungkin masih bisa tampil di Piala AFF U-23. Mulai Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga, hingga Ernando Ari Sutaryadi. ”Masih banyak anggota timnas senior yang akan bergabung. Semoga makin termotivasi,” kata Marsel. (*)
Reporter: JPGroup