Sabtu, 23 November 2024

Brentford FC vs Manchester City: Unjuk Gigi Para Senior

Berita Terkait

Raheem Sterling ketika masuk menggantikan Jack Grealish dalam laga Premier League musim ini di Anfield (4/10). (PAUL ELLIS/AFP )

batampos – Wajah Manchester City sudah bergeser dibandingkan ketika awal musim. Jack Grealish dan Phil Foden yang jadi sensasi sebulan terakhir lebih sering jadi pengganti atau cuma duduk di bench.

Akhir tahun bagaikan momentum para pemain senior unjuk gigi di depan pelatih Pep Guardiola. Grealish pun akhirnya mengerti, harga GBP 100 juta (Rp 1,91 triliun) bukan garansinya main sebagai starter.

’’Aku baru tahu, ternyata (persaingan) di sini (City) lebih sulit dari yang aku perkirakan,’’ ungkap Grealish dalam wawancara kepada Sky Sports.

Begitu pula saat City menghadapi Brentford FC di Brentford Community Stadium, Brentford, dini hari nanti WIB (siaran langsung Mola TV pukul 03.15 WIB).

Grealish yang dua matchweek terakhir duduk manis di bench belum tentu dipercaya Guardiola lagi. Sebaliknya, peluang pemain-pemain senior seperti Riyad Mahrez, Raheem Sterling, ataupun Fernandinho lebih terbuka.

’’Standar di sini sangat tinggi, baik di dalam atau di luar lapangan,’’ sambung pemain Inggris termahal sepanjang sejarah itu.

Mahrez, misalnya. Sepanjang Desember, dia lima kali dimainkan dengan empat kali starter dan menciptakan 3 gol plus 3 assist.

Begitu pula Sterling yang lima kali jadi starter dari enam laga di bulan Desember. Dia mencetak 5 gol dan 1 assist.

Ferna –sapaan akrab Fernandinho– sudah mencatatkan dua kali starter dari empat laga bulan Desember dan menyumbang satu assist.

Catatan Mahrez dan Sterling pun lebih mengilap ketimbang Foden dan Grealish. Selama Desember, Foden hanya dua kali main sebagai starter dari empat kali diturunkan.

Jumlah laga itu sama seperti Grealish yang tiga kali starter dan sekali jadi pengganti. Grealish cuma menciptakan satu gol sebulan terakhir. ’’(Jika diturunkan) aku tidak akan berhenti berharap dan mencetak banyak gol lagi,’’ harapnya.

Pandit Alan Brazil sampai terheran-heran dengan treatment yang telah dilakukan Guardiola kepada Grealish dan Foden. Apalagi, dua pemain tersebut dikenal punya value yang tinggi dari penggawa The Cityzens –julukan City– lainnya.

’’Mungkin itu tidak akan terjadi (Grealish dan Foden pergi). Tapi, bagaimana jika mereka berkata: Oke baiklah, kami tak merasa melakukan kesalahan, kami akan pergi,’’ sebut host talkSPORT itu.

Brazil tidak mengerti seberapa buruk treatment yang dilakukan Pep kepada dua pemain tersebut. Padahal, saat awal musim, dua sosok itu digadang-gadang bisa menjadi motor pendobrak dari sayap City. ’’Jika City kalah, itu (tidak memainkan Grealish dan Foden sebagai starter) bisa jadi pukulan tersendiri,’’ klaim Brazil.

Berbicara dalam laman resmi klub, Guardiola tak menyangkal dirinya memang sosok yang mengidolakan utak-atik starting eleven. Begitu pula dalam memercayakan starter di klubnya.

’’Karena bagiku pemain tidak akan berada di sini selamanya. Ketika ada yang pindah, aku pun harus memikirkan sosok penggantinya yang tepat. Walaupun terkadang upaya itu tak sepenuhnya bisa berhasil,’’ tutur Sang Filsuf –julukan Pep– seperti dikutip dari laman Manchester Evening News.

Terlepas dari itu, nakhoda Brentford Thomas Frank menilai Pep sebagai sosok supermanajer. Bahkan, sulit bagi pelatih seperti dirinya melakukan bongkar pasang komposisi pemain.

’’Anda memerlukan pemain yang layak. Tetapi, itu bagus untuk ditiru. Benar-benar menginspirasi,’’ puji Frank seperti dikutip dari laman Football London. (*)

Reporter: JPGroup

Update