Minggu, 22 Desember 2024

Pelaku Rasisme Bakal Dilarang Nonton Sepakbola Hingga 10 Tahun

Berita Terkait

Suasana aksi demonstrasi anti rasisme. (AFP)

batampos – Orang-orang yang terbukti bersalah melakukan pelecehan rasisme secara daring terhadap pemain sepak bola akan dilarang menghadiri pertandingan hingga 10 tahun.

Ancaman hukuman itu diatur dalam undang-undang baru yang berlaku di Inggris. Hal itu disampaikan langsung Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.

Football Banning Orders atau Aturan Pelarangan dalam Sepak Bola diberlakukan untuk mencegah kekerasan atau kekacauan pada pertandingan resmi.

Dikutip dari Reuters, Minggu (26/12) regulasi baru itu melarang individu menghadiri pertandingan selama minimal tiga dan maksimal 10 tahun.

Undang-undang yang ada akan diperluas untuk menghukum pelaku ujaran kebencian secara daring itu diberlakukan setelah Perdana Menteri Boris Johnson berjanji untuk memperketat aturan tersebut Juli lalu setelah pelecehan berbau rasisme ditujukan kepada pemain kulit hitam Inggris menyusul kekalahan pada final Euro 2020.

“Musim panas ini kami melihat permainan indah dirusak oleh rasisme memalukan yang dikendalikan secara daring, dan pelakunya bersembunyi di balik keyboard melecehkan pemain kami,” kata Patel seperti dikutip oleh media Inggris.

“Mereka yang bertanggung jawab atas pelecehan rasisme yang mengerikan secara daring harus dihukum. Perubahan undang-undang yang saya umumkan akan memastikan mereka dilarang menghadiri pertandingan sepak bola.”

Undang-undang baru ini akan diajukan pada awal tahun baru dalam bentuk amandemen RUU Polisi, Kejahatan, Hukuman, dan Pengadilan.

Menurut statistik ada 1.359 larangan dalam sepak bola yang diberlakukan di seluruh Inggris dan Wales per 1 Agustus. (*)

Reporter: Antara

Update