Sabtu, 23 November 2024

Menebak Strategi Pelatih STY

Piala AFF 2020

Berita Terkait

Asnawi Mangkualam Bahar (dua dari kiri) merayakan gol pertama Indonesia ke gawang Laos pada laga kedua Grup B Piala AFF 2020. (Tim Media PSSI)

batampos – Partai penentu antara Timnas melawan Vietnam akan tersaji pada Rabu malam nanti (15/12) pukul 19.30 WIB.

Sukses dia partai awal dengan menekuk Kamboja 4-2 dan menggilas Laos dengan skor 5-1 menjadi modal bagi Evan dkk menghadapi Vietnam.

Anak asuh pelatih Park Yang Seo diunggulkan untuk melawan timnas Indonesia. Selain menang atas Malaysia 3-0 dan 2-0 atas Laos serta pada pertemuan terakhir mereka menang telak 4-0 atas timnas pada babak Pra Piala Dunia Zona Asia beberapa waktu yang lalu.

Pelatih Shin Tae Young sudah menyiapkan beberapa strategi terbukti dalam dua partai awal menurunkan pemain yang justru miskin pengalaman memperkuat timnas.

Dari kiper Persikabo. Yang diturunkan saat melawan Kamboja dan menyimpan Elkan Balgott, Victor dan Fachrudin di jantung pertahanan.

Saat melawan Laos, Balgott dan Fachrudin dimainkan kendati tidak dari awal. Bahkan Irianto yang main bagus dengan menciptakan dua gol saat melawan Kamboja justru diganti oleh Balgott dengan merubah duet Balgott- Fachrudin dan mendorong Dewangga yang tadinya berposisi back tengah menjadi gelandang jangkar membantu Evan menggalang lini tengah.

Menghadapi Vietnam yang jauh diatas kualitasnya dibanding Kamboja dan Laos, pelatih STY kemungkinan akan mencoba pola 4-1-4-1atau 4-4-2 yang secara konsep lebih kuat bertahan dan menyerang.

Kuartet pertahanan kemungkinan akan diisi oleh Asnawi-Fachrudin-Balgott- Pratama. Kuartet ini kuat di jantung pertahanan dan agresif dalam menyerang dengan kedua wong back yang aktif melakukan overlapping membantu serangan.

Kuartet lini tengah akan diisi Irfan-Irianto-Evan-Witan. Secara kualitas peran Irianto sebagai gelandang jangkar diharapkan sebagai pemotong serangan Vietnam dan Evan sebagai pengatur serangan.

Dua striker akan diisi Ezra dan Dedik dengan peran Ezra sebagai wallpass sementara Dedik diharapan membuka serangan dengan pergerakan lewat sayap.

Jika pola 4-1-4-1 kemungkian Dewangga akan menempati posisi tersebut didepan kuartet lini pertahanan. Kemampuan melepas bola terukur baik dengan kaki kanan maupun kirim menjadi senjata andalan membuka pertahanan lawan.

Ingat bahwa Vietnam jarang melepas umpan lambung saat menyerang dan lebih banyak umpan mendatar memanfaatkan kecepatan yang dimiliki oleh para penyerang Vetnam.

Pengalaman Fachrudin dalam menggalang belakang dan peran Asnawi dan Arham untuk tidak terburu-buru melakukan sliding menjadi kunci dalam meredam serangan Vietnam.

Kecepatan dan gerakan tanpa bola anak asuh Park Yang Seo perlu disikapi dengan tidak buru-buru dan lebih banyak mengamati aliran bola.

Kiper Nadeo selama ini bagus dalam pengambilan posisi dan antisipasi terhadap bola, sehingga bisa menahan gerakan bola lawan.

Tidak ada yang tidak mungkin, melihat permainan saat melawan Kamboja dan Laos timnas Evan dkk memiliki stamina yang cukup untuk terus menekan saat kehilangan bola.

Hasil imbang adalah harapan yang sangat wajar, jika Evan dkk mampu menerapkan pola yang terus pressing dan tidak lengah, kemenangan buka hal yang tidak mungkin, imbang juga merupakan keberhasilan, menarik kita tunggu. (*)

Analisis oleh Bung Chris

Update