batampos.co.id – Jacksen F. Tiago menjalani debut sebagai manajer Persis Solo. Sayang, debutnya sangat mengecewakan. Persis dipaksa menyerah 1-2 oleh PSCS Cilacap pada laga di Stadion Manahan, Solo, Senin malam.
Gol Kasim Botan di menit 45’ dan Ismail Haris (63’) hanya dibalas satu kali oleh Persis melalui Alverto Goncalves (70’). Bagaimana tanggapan Jacksen?
Pria asal Brasil itu tidak bisa menutupi rasa kecewanya. ’’Pasti sedih. Karena kami berharap tim bisa dapat hasil yang lebih baik,’’ keluh mantan pelatih Persebaya Surabaya itu kepada Jawa Pos.
Bagi Jacksen, peran sebagai manajer terbilang baru. Biasanya, dia duduk di bench sebagai pelatih. Namun, dia mulai melakukan beberapa tugasnya.
’’Saya cuma sampaikan ke pemain supaya mereka keluarkan semua kemampuan terbaik di lapangan,’’ ungkap bapak dua anak itu. Kekalahan tersebut akan membuat Persis berbenah.
Sang pelatih Eko Purdjianto mengaku segera melakukan komunikasi dengan Jacksen. ’’Saya akan konsultasi ke Jacksen untuk bursa transfer nanti. Kami akan benahi,’’ jelas Eko.
Bursa transfer dibuka sebelum babak delapan besar Liga 2. Eko mengaku, timnya masih butuh tambahan pemain. Nah, bersama Jacksen, dia akan menentukan siapa saja pemain yang bakal direkrut.
’’Kami ingin menutup penyisihan grup dengan kemenangan, tapi hasilnya malah mengecewakan. Makanya, kami akan menambah pemain di beberapa posisi,’’ ungkap Eko.
Persis memang sudah mengantongi tiket babak 8 besar Liga 2. Mereka dipastikan lolos sebagai juara grup C. Nah, kemenangan atas Persis membuka peluang PSCS untuk lolos ke babak 8 besar.
PSCS ada di posisi kedua dengan 16 poin, sama dengan torehan PSIM Jogjakarta. Namun, PSIM baru memainkan laga terakhirnya nanti malam kontra Persijap Jepara.
PSIM hanya butuh hasil seri untuk menyingkirkan PSCS sekaligus lolos ke 8 besar. Tetapi, pelatih PSCS Frans Huwae berharap ada keajaiban pada laga nanti malam. Dia berharap Persijap meraih kemenangan atas PSIM.
’’Kami sudah bermain dengan maksimal. Berusaha keras. Semoga kemenangan ini jadi jalan terbaik menuju babak delapan besar,’’ jelas Frans Huwae. (*)
Reporter: JPGroup