batampos.co.id – Titik awal karir Jorginho bersama timnas Italia dimulai pada 11 November 2017. Saat itu, dia kali pertama dipanggil oleh allenatore Giampiero Ventura untuk memperkuat Italia dalam playoff kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa melawan Swedia.
Pemanggilan Jorgi, sapaan akrab Jorginho, seperti membalikkan kata-kata Ventura sebelumnya. “Dia (Jorginho) tidak cocok dengan skema main kami,” ucap Ventura kala itu.
Ventura diklaim terpaksa memanggil Jorginho lantaran gelandang AS Roma Daniele De Rossi sedang cedera. Benar saja. Jorginho yang belum membela Chelsea alias masih memperkuat SSC Napoli itu sekadar dijadikan cameo oleh Ventura.
Jorginho hanya duduk manis di bench saat Gli Azzurri menelan kekalahan 0-1 dalam first leg playoff di Solna. Jorginho pun pada akhirnya turut menjadi bagian dari kegagalan Italia lolos ke Piala Dunia 2018 seiring hanya bermain tanpa gol dalam second leg di Milan (14/11/2017).
Peruntungan Jorginho bersama Gli Azzurri berubah setelah Roberto Mancini menggantikan Ventura. Dari momen paling menyedihkan dari sepak bola Italia, karir pemain 29 tahun berdarah Brasil itu berubah 180 derajat. Jorginho bukan lagi pemain yang tidak cocok dengan skema main Italia, melainkan Jorginho-lah yang mengubah wajah Italia.
Dari 44 pertandingan era Mancini, Jorginho terlibat dalam 37 pertandingan. Memenangi Euro 2020 musim panas lalu adalah puncaknya. Jorginho sekaligus terpilih sebagai salah satu gelandang dalam tim terbaik dan diapresiasi oleh UEFA sebagai pemain terbaik mereka musim lalu.
Kemarin (11/11) genap empat tahun setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018, Jorginho menghadapi situasi yang menentukan Italia lolos atau tidak ke Piala Dunia 2022. Italia akan menghadapi Swiss di Stadio Olimpico, Roma, dini hari nanti (siaran langsung Mola TV pukul 02.45 WIB). Hanya dua tim itulah yang berpeluang merebut tiket lolos otomatis dari grup C kualifikasi zona Eropa.
Tentu tidak seperti empat tahun silam yang hanya sebagai cameo, Jorginho punya peran penting kali ini. ”Mimpi timnas kami menuju Qatar makin dekat dan semoga dia (Jorginho) memberikan yang terbaik seperti di Euro lalu,” kata legenda AS Roma yang pernah mengangkat trofi juara Piala Dunia 2006, Francesco Totti, kepada La Gazzetta dello Sport.
Tiket lolos Piala Dunia 2022 bukan hanya berarti penebusan Jorginho setelah kegagalan empat tahun lalu. Tetapi, pembuktian juga bahwa dia memang layak meraih Ballon d’Or 2021. Seperti kata allenatore baru Genoa CFC Andriy Shevchenko.
”Bagiku, kandidat Ballon d’Or hanya dua. Antara Lionel Messi atau Jorginho,” ucap pelatih yang menangani negaranya, Ukraina, dalam Euro 2020 itu seperti dikutip dari Calciomercato. (*)
Perkiraan pemain
Italia (4-3-3): 21-Donnarumma (g); 2-Di Lorenzo, 19-Bonucci (c), 23-Bastoni, 13-Emerson; 5-Locatelli, 8-Jorginho, 4-Pessina; 14-Chiesa, 20-Bernardeschi, 10-Insigne. Pelatih: Roberto Mancini
Swiss (4-3-2-1): 1-Sommer (g); 3-Widmer, 22-Schaer, 5-Akanji, 13-Rodriguez; 15-Sow, 10-Frei, 6-Zakaria; 11-Steffen, 23-Shaqiri (c); 19-Gavranovic. Pelatih: Murat Yakin
Wasit: Anthony Taylor (Inggris)
Stadion: Stadio Olimpico, Roma
Reporter: Jpgroup